Suara.com - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana menegaskan bahwa Sunda Empire tidak sama dengan Keraton Agung Sejagat (KAS). SIa mengkalim Sunda Empire telah ada sejak masa Alexander the Great.
Hal ini disampaikannya Rangga saat hadir dalam acara ILC TV One yang bertajuk Siapa di Balik Raja-raja Baru yang tayang pada Selasa (21/1/2020) malam.
"(Sunda Empire) ada dari zaman 324 sebelum masehi itu sudah ada," kata Rangga seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/1/2020).
Ia melanjutkan, "Jadi faktor keberadaan Sunda Empire itu jangan disamakan dengan keraton-keraton yang muncul tadi. Ini sebuah sistem tata negara dunia yang ada di internasional."
Rangga mengaku tidak tahu sama sekali soal Keraton Agung Sejagat. Ia juga mengaku tidak pernah bertemu secara langsung dengan sosok Totok Santoso yang mengklaim sebagai Raja KAS.
"Kalau saudara Toto tadi menyingung soal adanya DEC (Development Committee), saya tidak tahu adanya DEC. Saya tidak tahu wajahnya pak Toto kayak apa," kata Rangga.
Menurutnya, Keraton Agung Sejagat telah menyalahi aturan Sunda Empire.
"Yang saya nilai, posisi saudara Toto dengan keraton agungnya itu adalah sudah menyalahi aturan, di luar sistem Sunda Empire. Jadi harus dihukum," ujar Rangga dengan tegas.
"Sunda Empire sudah menegaskan setelah perang dunia kedua tidak ada satupun negara atau pemerintah yang didirikan tanpa seizin Sunda Empire," imbuhnya.
Baca Juga: Ekki Soekarno Sempat Kritis, Soraya Haque: He's Back!
Keraton Agung Sejagat, menurut Rangga, berdiri tanpa izin Sunda Empire.
Untuk diketahui, Rangga Sasana juga telah memberikan berbagai pernyataan kontroversial lainnya. Ia mengklaim Sunda Empire dapat menghentikan perang nuklir hingga Bill Gates dan Jack Ma akan bergabung dengannya.
"Saya bilang yang bisa hentikan nuklir tidak diledakkan adalah Sunda Empire. Dalam waktu dekat akan diumumkan empire sistem. Jack Ma (pendiri Alibaba) dan Bill Gates (miliuner AS) ada di sana," klaim Rangga Sasana dalam video yang dilihat Suara.com, Minggu (19/1/2020).
Berita Terkait
-
Korban Keraton Agung Sejagat Takut Disemprot Istri saat Pulang ke Rumah
-
Soal Kerajaan Fiktif, Guru Besar Psikologi UGM: Ke Depan Akan Tetap Ada
-
Ternyata Raja Keraton Agung Sejagat Punya Rekening Rp 1,4 Miliar
-
Petinggi Sunda Empire dan Satu Staf Kampus UPI Diperiksa Polda Jabar
-
Raja KAS Minta Maaf, Akui Kerajaan dan Janji kepada Pengikutnya Bohongan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria
-
Diancam Bakal Dipolisikan Terduga Pelaku Pelecehan di Bekasi, Richard Lee: Perlukah Saya Minta Maaf?