Suara.com - Tim Divisi Propam Polri disebut telah memeriksa lima penyidik Polres Metro Jakarta Barat terkait pengakuan Dede Luthfi Alfiandi (20), demonstran pembawa bendera Merah Putih saat demo di DPR yang mengaku dianiaya oleh polisi saat menjalani pemeriksaan.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan setidaknya sudah 5 penyidik dari Polres Metro Jakarta Barat yang diperiksa.
"Kemudian tim bekerja laksanakan pemeriksaan, baik internal atau eksternal, secara kesekuruhan sudah 5 penyidik dari Polres Metro Jakarta Barat yang diperiksa terkait perkara ini," ucap Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Asep menambahkan, polisi juga hari ini kembali meminta keterangan dari Luthfi terkait pengakuannya yang disampaikan di pengadilan.
"Direncanakan hari ini, tim juga minta keterangan saudara Lutfhi ya. Semua berproses cari fakta hukum yang sebenarnya," katanya.
Meski begitu, Asep tidak mengungkapkan secara terang apakah keterangan Luthfi akan dikonfrontir dengan kelima anggota Polres Metro Jakbar atau tidak.
Dia juga tak menjelaskan hasil pemeriksaan dari kelima penyidik Polres Jakbar tersebut.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis berjanji akan bersikap tegas jika memang Tim Divisi Propam Polri yang dipimpin Irjen Pol Ignatius Sigit Widiatmono menemukan kebenaran terkait pengakuan Luthfi.
Namun, jika hal itu terbukti salah, maka pengakuan tersebut akan menjadi bumerang tersediri yang akan memberatkan Luthfi di dalam persidangan.
Baca Juga: YLBHI soal Curhatan Luthfi: Mata Ditutup, Disetrum, Mengerikan Sekali
"Kalau juga tidak benar itu pengakuan juga bisa menjadi bahan fitnah tentunya, jadi bisa jadi Boomerang bagi yang bersangkutan (Luthfi) sehingga kita harus hati-hati dan waspada," kata Idham Azis saat ditemui di Kompolnas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020)
Berita Terkait
-
Kapolda Metro Klaim Bakal Tindak Tegas Polisi yang Terbukti Setrum Luthfi
-
Jelang Penetapan Tersangka, Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Sunda Empire
-
NasDem Santai Dihujat Pajang Foto Luthfi: Biar Saja, Bukan Kami yang Bikin
-
Partai Nasdem Banjir Kecaman, Foto Luthfi STM Dijadikan Iklan Politik
-
Kapolri Idham Azis Tanggapi Pengakuan Luthfi yang Disetrum saat Pemeriksaan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa