Suara.com - Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah mengangani tiga kasus dengan dugaan infeksi virus Corona (Koronavirus). Ketiga orang itu dalam kodisi baik.
Ketiga kasus tersebut, kata Widiastuti, adalah mereka yang memiliki riwayat perjalanan dan dicurigai terdiagnosa Koronavirus jenis baru (2019-nCoV).
"Kami saat ini sedang mengobservasi tiga kasus dan ketiganya kondisinya membaik. Dua bukan (terpapar Koronavirus), sementara yang satu negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti saat dihubungi di Jakarta, Selasa (28/1/2020) kemarin.
"Saat ini, dua sudah dipulangkan karena kondisinya baik. Namun, kami tetap monitor sampai benar-benar yakin bahwa itu aman," lanjut dia.
Satu orang lainnya, masih dalam perawatan intensif oleh pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta di fasilitas Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan tiga rumah sakit sebagai rujukan untuk fasilitas isolasi Koronavirus.
"Sementara ini, Jakarta ada tiga RS rujukan untuk isolasi, yakni RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso, RS Persahabatan, dan RSPAD Gatot Soebroto," kata Widyastuti.
Widyastuti juga mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya menyiapkan untuk pendampingan dari rumah sakit umum daerah (RSUD) binaan mereka, terutama yang dekat dengan pelabuhan, baik laut maupun udara.
"Apa yang sudah kami latih adalah yang dekat dengan bandar-bandar, yakni RSUD Koja dan RSUD Cengkareng. Ke depannya kami mengejar yang lain," kata Widiastuti.
Baca Juga: Istrinya Pergi Rawat Pasien Virus Corona, Sang Suami Menangis Histeris
Selain mempersiapkan rumah sakit, Dinkes DKI Jakarta juga menyiapkan kelengkapan operasional bagi staf-staf kesehatan, yakni alat pelindung diri (APD) di semua puskesmas.
"Untuk APD kami minta semua fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun RS, untuk menyiapkan untuk APD. Kami juga mengundang kembali untuk evaluasi bagaimana cara pemakaian APD, termasuk cara pengambilan spesimen. Karena spesimen pemeriksaan ini baru hisa dilakukan di Litbangkes," ucap Widyastuti.
Koronavirus jenis baru (2019-nCoV) diketahui menjadi wabah pneumonia berat yang kini menjangkiti ke seluruh dunia. Di RRT, tempat wabah pertama kali merebak, jumlah korban tewas telah mencapai 160 orang hingga Selasa ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum