Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta pemerintah Indonesia mencabut bebas visa untuk China di tengah situasi wabah virus corona yang terus menyebar.
Menurut Mardani Ali, persoalan virus corona tidak cukup hanya disikapi sebagai isu kesehatan saja.
Hal tersebut ia sampaikan dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada Rabu (29/1/2020).
Ia mengatakan, "Sedikit saran untuk pemerintah Indonesia, persoalan ini tidak cukup jika hanya sebagai isu kesehatan".
Politikus PKS ini merasa persoalan virus corona telah mengancam keamanan nasional.
"Ini sudah masuk salah satu ancaman keamanan nasional. Dalam hubungan internasional ini sudah masuk ke tahap sekuritisasi. Isu kesehatan yang dijadikan isu keamanan," ujar Mardani Ali.
Dia menyarankan untuk mencabut kebijakan bebas visa bagi China. Langkah ini diyakini Mardani Ali dapat mengantisipasi warga Tiongkok yang mengungsi akibat virus corona.
"Indonesia dapat menghapus kebijakan bebas visa bagi Cina. Hal ini semata untuk menurunkan laju penyebaran virus tersebut. Sekaligus menekan warga Cina untuk mengungsi ke Indonesia. Karena negara dengan fasilitas bebas visa merupakan tempat ideal untuk dikunjungi," kata Mardani Ali.
Pria kelahiran 9 April 1968 ini yakin bahwa Cina akan memahami kebijakan tersebut jika Indonesia benar-benar mencabut bebas visa.
Baca Juga: Disebut Bisa Jadi Bumerang, Pengacara Tak Mau Luthfi Kena Masalah Baru
"Saya yakin Cina akan mengerti sikap yang kita ambil, sehingga jangan ragu hal ini akan mengganggu hubungan bilateral kedua negara. Terlebih, pemerintah Cina melakukan tindakan serupa agar virus ini tidak meluas seperti mengisolasi Wuhan," ucapnya.
Untuk diketahui, jumlah korban virus corona di China pada Rabu (29/1/2020) pagi telah mencapai 132 orang tewas dan 103 lainnya diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Data pemerintah setempat menyebutkan bahwa terdapat 5.997 orang di China dinyatakan positif 2019-nCoV, termasuk delapan orang di Hong Kong, tujuh di Makau, dan delapan di Taiwan.
Selain itu, terdapat pula 9.239 orang dinyatakan sebagai terduga terinfeksi 2019-nCoV.
Kementerian Keuangan China telah mengalokasikan anggaran sebesar 4,4 miliar yuan atau sekitar Rp 8,7 triliun untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian virus corona di Provinsi Hubei, China Tengah.
Berita Terkait
-
Antisipasi Virus Corona, IDI Keluarkan Pedoman untuk Tenaga Kesehatan
-
Heboh Virus Corona, Kesehatan ABK Kapal Asal Luar Negeri Ikut Diperiksa
-
Tiga Hari Didera Hoaks Virus Corona Wuhan, Kunjungan RSUP Dr Sardjito Turun
-
Kejuaraan Asia Batal Akibat Virus Corona, Zohri Cs Cari Ajang Pengganti
-
Virus Corona Merebak, Malaysia Akan Evakuasi 78 Warganya di Wuhan China
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025