Suara.com - Kuasa Hukum Dede Luthfi Alfiandi (20), Andri Basyir menyebut pihaknya hingga kini masih mempercayakan tindak lanjut yang dilakukan Divisi Propam Polri untuk mengusut keterangan Luthfi yang mengaku disiksa polisi saat ditangkap di Polres Jakarta Barat.
Menurut Andri, tim kuasa hukum dan kliennya masih fokus menuntaskan perkara dugaan melawan polisi saat demo menolak sejumlah RUU bermasalah pada September lalu seperti yang didakwakan kepada Luthfi.
"Kan terdakwa di persidangan tanggal 20 Januari, kan itu sudah disambut dan diantisipasi institusi kepolisian juga. Kami yakin itu akan profesional itu kan mereka punya hak, dan seperti pemberitaan sekarang ada pemeriksaan segala macam kami serahkan kepada beliau (Divpropam Polri) lah," kata Andri saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Senada dengan Andri, kuasa hukum Luthfi lainya, Sutra Dewi mengaku siap mendampingi Luthfi jika memang polisi nantinya akan melakukan gelar perkara baru terhadap pengakuan Luthfi yang dipaparkan di dalam sidang.
Namun, Dewi tak ingin Lufthi mendapat masalah baru.
"Kalau misalnya itu menyangkut dari luthfi ya kami akan dampingi Luthfi, kita konsen selesaikan di sini (pengadilan). Kami enggak mau ada persoalan baru sebenarnya, mudah-mudahan selesai di sini saja, kasihan Luthfinya," ucap Sutra Dewi.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan Mabes Polri akan melakukan gelar perkara baru setelah Divisi Propam Polri memeriksa lima penyidik di Polres Jakarta Barat dan Luthfi.
Menurutnya, gelar perkara tersebut berkait dengan keterangan Luthfi yang mengaku disiksa aparat kepolisian saat menjalani pemeriksaan.
"Luthfi itu sudah diperiksa kemarin, kemudian beberapa penyidik internal kepolisian Jakarta Barat juga sudah. Jadi tim sekarang mau menggelar kasusnya, ini perkembangan terakhir, jadi kemarin sudah periksa-periksa kan. Gelar perkara, dari hasil temuan-temuan itu," kata Asep di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Barat, Rabu.
Baca Juga: Kapolda Metro Klaim Bakal Tindak Tegas Polisi yang Terbukti Setrum Luthfi
Asep menegaskan, Luthfi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti komprehensif, bukan hanya keterangan saksi. Yang paling utama yakni kedatangan pemuda itu ke lokasi demonstrasi dengan mengenakan seragam SMK.
Mengulang kata Kapolri Jenderal Idham Azis, Asep menekankan jika Luthfi memberikan keterangan di pengadilan namun tidak terbukti, artinya itu merupakan keterangan palsu. Ucapan dia bisa dianggap menyudutkan Polri.
"Kalau dia tidak bisa membuktikan, dia bisa melanggar hukum juga, bumerang itu maksudnya," kata Asep.
Berita Terkait
- 
            
              Luthfi Disiksa, Luthfi Diperkarakan
 - 
            
              Jual Senjata Dinas, Anggota Densus 88 Brigadir HH Jadi Buronan Mabes Polri
 - 
            
              Luthfi Si Pembawa Bendera saat Demo DPR Dituntut 4 Bulan Penjara
 - 
            
              Dukung Luthfi, Sri Bintang Pamungkas: Jokowi Lebih Kejam dari Soeharto
 - 
            
              Polri Tangkis Tudingan Luthfi: Rekam Digital Bukti yang Susah Dipungkiri
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?