Suara.com - Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyebut proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Provinisi Hubei, China, terbilang tidak mudah. Teuku hanya minta pada WNI yang berada di sana untuk tetap bersabar sampai waktu evakuasi bisa dilakukan.
Teuku mengungkapkan bahwa luas dari provinsi Hubei sendiri serupa dengan luas Syiria dengan jumlah penduduk yang mencapai 60 juta. Proses evakuasi juga tidak semudah membalikan telapak tangan.
"Kami juga mengingatkan masyarakat, bahwa proses (pemulangan WNI dari Wuhan) tidak mudah," kata Teuku di Gedung Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Teuku mengatakan bahwa transportasi umum di sana sangat terbatas. Sehingga ada pengaturan khusus untuk membagi pemberangkatan dari satu titik ke titik lainnya hingga sampai ke titik pengumpulan utama.
"Kalau dibayangkan saja, satu titik itu sampai berjarak 500 kilometer dari pusat yang ditujukan tempat penampungan. Maka ada keharusan mengelola perjalanan dari beberapa titik ke satu titik," ujarnya.
Dari informasi yang diperolehnya, pengaturan evakuasi itu memang harus dilakukan secara terencana. Dengan begitu Teuku berharap para WNI bisa bersabar sampai waktu evakuasi tiba.
"Karena pemerintah melakukan semua dengan baik. Sampai pada waktunya bisa dilakukan dengan hasil baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pilihan evakuasi WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China merupakan pilihan terbuka. Namun evakuasi itu tidak mudah dilakukan. Sebab status karantina yang ditetapkan pemerintah setempat terhadap tempat asal penyebaran virus corona tipe baru. Indonesia harus bicara dengan otoritas China.
“Tentunya evakuasi adalah opsi yang terbuka, tetapi evakuasi di sebuah wilayah yang (berstatus) lockdown tidak bisa dilakukan dengan serta merta. Kita harus bicara dengan otoritas China karena ada aturan-aturannya,” kata Retno kemarin.
Baca Juga: Ada Wabah Virus Corona, Hotel BUMN Kehilangan Pesanan Kamar Hotel
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Setahun Prabowo: Ketua Fraksi PDIP DPR Acungi Jempol Niat Baik, Singgung Perbaikan 'Teknis'
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Misteri Hilangnya Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas Turunkan KN SAR 104 Kamajaya
-
Suara Ibu Indonesia Tolak Militer Masuk Dapur MBG: Tugas Mereka Bukan Urusi Gizi Anak Sekolah!
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang