Suara.com - Penyidik Polresta Depok kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori alias Ace, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, UI, Depok, Jawa Barat pada 26 Maret 2015 silam. Olah TKP dilakukan kembali setelah lima tahun kasus pembunuhan Akseyna tersebut belum terungkap.
Ayahanda Akseyna, Kolonel Dinas Khusus Angkata Udara Mardoto merespons positif upaya polisi mengungkap pelaku dibalik pembunuhan anaknya. Apalagi, selama hampir lima tahun belakangan ini Mardoto menunggu adanya titik terang dari penyelidikan polisi.
"Tentu bersyukur karena pihak Polri masih berusaha dan terus melakukan penyelidikan," kata Mardoto saat dihubungi Suara.com, Selasa (4/2/2020).
Mardoto mengaku sejak tahun 2018 lalu dirinya tidak pernah lagi mendapatkan perkembangan informasi terkait tindaklanjut kasus pembuahan anaknya dari pihak kepolisian. Dia pun berharap dengan kembalinya dilakukan olah TKP oleh penyidik polisi Polresta Depok nantinya dapat menemui titik terang terkait kasus pembunuhan anaknya itu.
"Semoga ada titik terang terungkapnya para pelaku pembunuhan anak saya," katanya.
Sebelumnya, Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan penyidik Polresta Depok kembali melakukan olah TKP terkait kasus pembunuhan Akseyna.
Asep menyampaikan bahwa kekinian polisi terus berupaya melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus pembunuhan Akseyna yang hampir lima tahun berjalan.
"TKP pun sudah diolah kembali oleh Kapolres hari ini Kombes Azis Andriansyah, penyidik masih lakukan upaya penyelidikan," kata Asep di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).
Berkenaan dengan itu, Asep mengungkapkan bahwa kekinian setidaknya penyidik telah memeriksa sebanyak 28 saksi terkait kasus pembunuhan Akseyna. Hal itu dilakukan semata-mata guna mengungkap siapa pelaku dibalik pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Lima Tahun Belum Terungkap, Polisi Kembali Telusur Kasus Pembunuhan Akseyna
"Sudah 28 orang yang diperiksa sebagai saksi, penyidik masih lakukan upaya penyelidikan," katanya.
Sebgaimana diketahui, Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, UI, Depok, Jawa Barat pada 26 Maret 2015 silam.
Kematian Akseyna mulanya sempat dianggap akibat bunuh diri. Namun, seiring berjalannya waktu berdasarkan bukti-bukti yang didapat, polisi meyakini bahwa Akseyna yang merupakan putra dari perwira menengah TNI AU, Kolonel Mardoto itu tewas dibunuh.
Berita Terkait
-
Lima Tahun Belum Terungkap, Polisi Kembali Telusur Kasus Pembunuhan Akseyna
-
Ibunda Duga kerangka yang Diyakini Seli Merupakan Korban Pembunuhan
-
Paparkan soal Teror Air Keras Novel di DPR, Kapolri Ungkit Kasus Akseyna
-
Buntut Cekcok di Indekos, Mayat Jimi Terkapar Bersimbah Darah di Pasar
-
4 Jenazah Korban Pembunuhan di Banyumas Dimakamkan Bersebelahan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid