Suara.com - Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono mengklaim tidak ada maksud tertentu dari institusi kepolisian untuk membuka lagi penyelidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap Mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori alias Ace yang meninggal pada 26 Maret 2015 silam.
Menurut Argo, olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polresta Depok adalah lanjutan dari penyelidikan kasus untuk mencari penyebab kematian Mahasiswa Fakultas MIPA yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, Kampus UI.
"Olah TKP tidak hanya sekali, kami melakukan boleh, bisa dua kali, bisa tiga kali, bisa empat kali, ada beberapa kasus yang bisa tujuh kali kami lakukan (olah TKP). Dan itu kami ingin penyidik ini memastikan misalnya mendapatkan informasi baru, dan melakukan olah TKP kembali," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
"Hal yang biasa, misalnya kami dapat informasi kami buka kembali, kami cek kembali, itu wajar dilakukan," tambah Argo.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra menyebut proses penyelidikan yang kini dipimpin Kapolres Depok Kombes Azis Andriansyah sudah memeriksa 28 saksi.
"Sudah 28 orang yang diperiksa sebagai saksi, penyidik masih lakukan upaya penyelidikan," kata Asep kemarin.
Sebagaimana diketahui, Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga pada 26 Maret 2015 silam. Kematian Akseyna mulanya sempat dianggap bunuh diri.
Namun, seiring berjalannya waktu berdasarkan bukti-bukti yang didapat, polisi meyakini bahwa Akseyna yang merupakan putra dari perwira menengah TNI AU, Kolonel Mardoto tewas dibunuh.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Akseyna Dibuka Lagi, Ayah: Semoga Ada Titik Terang
Tag
Berita Terkait
-
Ogah Perkeruh Situasi, Alasan Polisi Batal Gelar Perkara soal Ucapan Luthfi
-
Kasus Pembunuhan Akseyna Dibuka Lagi, Ayah: Semoga Ada Titik Terang
-
Lima Tahun Belum Terungkap, Polisi Kembali Telusur Kasus Pembunuhan Akseyna
-
600 Eks ISIS Mau Dipulangkan ke Indonesia, Polri: 47 Berstatus Tahanan
-
Perusakan Musala di Minahasa, Polisi Tetapkan Lima Tersangka
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat