Suara.com - Otoritas China mencopot dua orang pejabat di kota Huajia yang dinilai lalai merawat seorang remaja penderita cerebral palsy bernama Yan Cheng.
Remaja 16 tahun penyandang disabilitas itu ditemukan meninggal dunia pada Rabu, tak berselang lama seusai ayahnya, Yan Xiaowen dikarantina karena diagnosis terjangkit virus corona sejak 22 Januari 2020.
Semenjak saat itu, Yan Cheng yang hidup seorang diri dan dilaporkan hanya diberi makan dua kali sehari oleh pihak berwenang.
Dialihbahasakan dari ABC News, Rabu (5/2), Yan Xiaowen sempat membuat unggahan di media sosial, meminta bantuan karena anaknya yang ditinggalkan tidak diberi makan dan minuman.
Kontan, kisah Yan Cheng memicu kemarahan warganet di media sosial.
Tim ivenstigasi dari pemerintah menyimpulkan bahawa pihak berwenang setempat telah bekerja tidak becus dalam menangani wabah virus corona.
"Pekerjaan yang tidak baik, tidak memuaskan dan tidak mengimplementasikan tanggung jawab dalam kondisi serius menanggulangi wabah," demikian pernyataan tim investigasi.
Kendati begitu, dilaporkan BBC, pemerintah setempat sempat membantah telah melakukan kesalahan. Mereka mengirim foto Yan ketika memberinya makan.
"Dalam beberapa hari terakhir, pejabat desa terlibat dalam proses penanggulangan, staf desa hanya sedikit, tetapi beban kerja pemerintah terlalu berat," ucap juru bicara Wu Chengtao dalam sebuah wawancara.
Baca Juga: Komentari Draft Jadwal Liga 1 2020, Mario Gomez: Kalau Saya sih Sudah Oke
"Jelas tidak benar bahwa kami tidak merawatnya," lanjutnya.
Sementara itu, Chen Yueliang dari Kementerian Urusan Sipil China mengatakan, kematian Yan Cheng mencerminkan tragedi memilukan.
Dia mengatakan pemerintah setempat harus berbuat lebih banyak untuk merawat dan membantu para penyandang cacat dan keluarga yang membutuhkan selama masa sulit ini.
Untuk diketahui, jumlah korban meninggal di Provinsi Hubei, China tengah, akibat virus corona melonjak sampai meningkat hingga 65 orang.
Korban tewas akibat virus tersebut totalnya sampai 479 orang hingga Selasa (4/2), demikian laporan stasiun TV pemerintah, Rabu (5/2).
Terdapat 3.156 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona. Angka itu menambah jumlah total di provinsi tersebut menjadi 16.678 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI di Monas, Pratu Johari Patah Tulang usai Jatuh dari Atas Tank
-
Monas Banjir Sampah Usai Puncak HUT ke-80 TNI: 126 Ton Diangkut!
-
Magang PAM JAYA 2025 Dibuka, Peluang Emas Fresh Graduate dan Kisaran Gajinya
-
Kejagung 'Skakmat' Balik Kubu Nadiem Makarim: Bukan Cuma 2, Kami Punya 4 Alat Bukti!
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?