Suara.com - Rencana pemerintah untuk memulangkan 600 eks ISIS yang mengaku asal Indonesia menuai polemik di tengah-tengah masyarakat.
Peneliti pemetaan terorisme, Taufik Andrie menilai perlu ada pengawasan pemerintah kepada eks ISIS jika nantinya akan dipulangkan sehingga mereka bisa kembali melebur di masyarakat.
Taufik menyetujui apabila pria-pria eks ISIS langsung diproses ke jalur hukum jika benar dipulangkan. Sedangkan bagi kaum perempuan dan anak-anak, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terutama untuk masa depan mereka.
Ia mencontohkan kepada anak-anak yang dibawa orang tuanya ke Suriah dalam waktu yang lama. Otomatis hak untuk mendapatkan pendidikannya juga ikut hilang.
"Kalau untuk anak-anak kecil baik yang anak-anak, remaja maupun beranjak dewasa, sangat penting untuk disekolahkan ulang," kata Taufik saat dihubungi Suara.com, Jumat (7/2/2020).
Sedangkan untuk kaum perempuan bisa dibina dengan melakukan training-training ataupun diberdayakan secara psikologi dan ekonomi.
Dengan begitu, menurutnya, tugas pemerintah untuk merehabilitasi para eks ISIS asal Indonesia itu bukan hanya sampai mereka lulus dibina saja. Namun, ketika mereka sudah kembali ke kehidupan sehari-hari dan berbaur dengan masyarakat.
"Tetap harus komprehensif ya karena ini mereka orang-orang yang pernah ikut ke medan perang kan ada (merasakan) penderitaan, ada amarah, ada dendam yang perlu diolah secara baik dalam jangka panjang," ujarnya.
Berbicara soal konsep rehabilitasi, Taufik juga memberi masukan kepada pemerintah untuk mengemasnya tidak seperti 'penjara.' Tetapi, lebih condong kepada pemberdayaan dari segala konsep.
Baca Juga: BNPT: Identitas 600 WNI Eks ISIS Masih Diverifikasi
Sehingga ketika mereka sudah selesai rehabilitasi, noda-noda radikal di dalan tubuh mereka pun hilang tanpa meninggalkan bekas dendam ataupun amarah.
"Mau enggak mau ya, itu bentuk kebesaran hati pemerintah dan program-program yang sifatnya jangka panjang ini biar mereka tidak jadi ancaman yang serius nanti di tengah masyarakat," kata dia.
Berita Terkait
-
Pemerintah Mesti Cermat Jika Mau Rehabilitasi 600 WNI eks ISIS
-
Wacana Dipulangkan, Rehabilitasi Eks Jihadis ISIS Harus Mendalam dan Lama
-
Masuk ke Suriah dan Bawa 600 WNI eks ISIS Pulang Bukan Perkara Mudah
-
BNPT: 600 WNI Eks ISIS Mayoritas Perempuan dan Anak-anak
-
BNPT: Pemulihan WNI Eks ISIS Bukan Perkara Mudah
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram