Suara.com - Operasi penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, yang dimulai sejak Kamis (6/2/2020) masih belum membuahkan hasil.
Evakuasi buaya Sungai Palu ini melibatkan petugas gabungan dari Balai Konservasi dan sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT, Polair Polda Sulteng, dan petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Berbagai upaya telah dilakukan tim, dimulai dari menyisir muara Sungai Palu dengan menggunakan perahu karet, mengumpan dengan menggunakan ayam, hingga memasang jala yang dianggap sebagai titik yang kerap munculnya buaya tersebut.
"Tadi sempat masuk dalam pukat, tapi karena arus deras di bagian bawah sungai sehingga lolos lagi," ungkap Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Sulteng Haruna, dikutip dari Antara, Sabtu (8/2/2020).
Selama dua hari evakuasi, buaya berkalung ban tersebut hanya terlibat kucing-kucingan dengan sejumlah petugas yang menyasarnya karena buaya ini hanya muncul sekian detik ke permukaan, kemudian kembali memunculkan diri di tempat berbeda-beda.
Tidak hanya itu, kata Haruna, salah satu kendala yang dialami oleh tim adalah banyaknya warga Palu yang menyaksikan secara langsung evakuasi tersebut sehingga menjadi kendala untuk penyelamatan buaya.
"Kendalanya terlalu banyak masyarakat yang datang. Karena baru buaya muncul sedikit saja sudah luar biasa teriakan," paparnya.
Selama evakuasi, tim penyelamat masih mencoba menggunakan metode harpun atau menombak buaya berkalung ban tersebut.
Menurut Haruna, harpun yang dipakai untuk mengevakuasi sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga saat ditombakkan, harpun tersebut hanya melukai bagian kulit buaya.
Baca Juga: Bertolak ke Filipina, Kevin Sanjaya Cs Antisipasi Penularan Virus Corona
Sementara itu untuk metode kerjanya, Haruna mengaku bahwa sama persis dengan memancing ikan.
"Metode kerjanya persis sama dengan mancing. Tapi tidak bisa langsung ditarik tetapi kalau satwanya kena, dibuat lemas kemudian kita bisa giring ke pinggir menggunakan tali yang terikat di harpun," jelasnya.
Evakuasi buaya berkalung ban di hari kedua pada Jumat (7/2) berakhir pada pukul 22:30 WITA dan akan kembali dilanjutkan pada hari Sabtu ini.
BKSDA Sulteng sendiri masih akan terus melakukan evakuasi sampai buaya tersebut terselamatkan dari lilitan ban.
"Kami masih akan menggunakan metode harpun dan juga akan lakukan lagi metode-metode lain, tergantung hasil evaluasi," pungkas Haruna.
Berita Terkait
-
Misteri Buaya Putih di Sungai Brantas Kediri, BKSD Bergerak
-
Buaya Putih Teror Kediri, Mistis sampai Legenda Kerajaan Kuno Jadi Obrolan
-
Racikan Lidah Buaya dan Essential Oil Bisa Bunuh Virus Corona, Benarkah?
-
Muncul di Sungai Progo, Seekor Buaya Ditangkap Warga
-
Fosil Nenek Moyang Buaya Berumur 230 Juta Tahun Ditemukan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan