Suara.com - Bakal calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Senin (10/2/2020). Ini adalah fit and proper test keduanya.
Gibran mengatakan dirinya untuk mengikuti fit and proper test yang kedua sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta tidak ada persiapan khusus.
"Saya sudah mendapatkan surat untuk mengikuti proses fit and proper test yang kedua di DPP PDIP di Jakarta, pada Senin (10/2)," kata Gibran saat menghadiri acara "Doa dan Silaturahmi" di DPC Projo Surakarta, Minggu (9/2/2020).
"Saya tidak ada persiapan khusus, dan hanya mengunapkan 'bismillah' berangkat ke Jakarta," kata Gibran.
Menyinggung soal meminta doa restu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ibunda, Iriana Jokowi, kata Gibran, dirinya sudah bertemu dengan bapak dan ibu di Jakarta, pada Jumat (7/2/2020).
"Saya setelah ketemu dengan bapak dan ibu minta doa restu, kemudian kembali ke Solo dan Senin (10/2), kembali ke Jakarta lagi untuk mengikuti fit and proper test," katanya.
Gibran mengatakan dirinya kenapa masuk dunia politik tujuannya sama yakni ingin bermanfaat untuk orang banyak. Jika pengusaha yang disentuh hanya ribuan orang, tetapi masuk politik bisa 500 ribu orang atau lebih banyak.
"Saya yang jelas selama tiga bulan terakhir ini, secara rutin turun ke bawah untuk penyerap aspirasi warga. Hal ini, juga perlu saya tekankan relawan Projo, jujur saja minta maaf lebih suka kegiatan yang langsung mengenal ke masyarakat bawah," kata Gibran.
Selain itu, dirinya juga menghindari yang namanya deklarasi, tetapi dirinya menyukai langsung ke masyarakat tidak perlu memakai tenda atau kursi, tetapi dengan tikar saja tidak masalah. Jika ada keluhan atau aspirasi silakan disampaikan langsung kepada dirinya.
Baca Juga: Sebelum Jalani Fit and Proper Test, Gibran Sowan ke Rudy di Loji Gandrung
"Saya setiap hari kegiatannya seperti itu, lima hingga enam titik saya kunjungi untuk menerima aspirasi warga untuk mencari solusinya. Jika bisa langsung dapat diselesaikan sekarang, kami selesaikan. Namun, jika tidak menjadi catatan sebagai pekerjaan rumah saya," kata Gibran.
Menurut dia untuk mencari solusi dari aspirasi masyarakat tidak perlu menjadi wali kota nanti. Warga jika mengeluh misalnya air PDAM keruh, dapat dibuatkan sumur dalam, tidak perlu menunggu dirinya menjadi wali kota, karena air kebutuhan sehari-hari warga.
Namun, kata Gibran yang terpenting bisa mendengarkan aspirasi masyarakat dan bisa disinkronkan visi misinya dengan program-program unggulannya.
"Saya tidak mau programnya tidak tepat sasaran. Saya ingin menjadi pemimpin yang dapat menyelesaikan masalah," kata Gibran. (Antara)
Berita Terkait
-
Pengamat: Penolakan Kepulangan WNI Eks ISIS Munculkan Risiko Besar Kemanan
-
Gibran Didukung Tokoh Nasional di Pilkada Solo 2020, PSI: Tekanan Bagi PDIP
-
WNI Eks ISIS Minta Pulang, Ngabalin: Siapapun Tidak Boleh Desak Pemerintah
-
Siapa yang Sering Bikin Dirinya Gugup? Jokowi: Wartawan
-
Birokratis, Politikus PDIP Usul Jokowi Hapus Jabatan Menteri Koordinator
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kader PKB Turun Gunung Geruduk Trans7, Murka Imbas Tayangan Xpose Uncensored: Ini Panggilan Nurani
-
Kapal Tanker MT Federal II Kembali Terbakar di Batam, 10 Pekerja Tewas
-
Surya Paloh Mendadak Temui Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Ada Apa?
-
84 Persen Terumbu Karang Dunia Sudah Memutih, Ilmuwan: Waktu Kita Hampir Habis
-
Bayi 2 Tahun hingga Ibu Hamil Tewas Terbakar di Pademangan Jakut, Gegara Ulah Pemilik Rumah?
-
Ibu-ibu Demo Tolak MBG di Depan Kantor BGN, Bawa Makanan Sendiri
-
TKP Banjir Darah! Heboh Karyawan Toko Tewas di Toilet ITC Fatmawati, Apa Pemicunya?
-
Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Pukul Siswa Perokok, Tim Khusus Pemprov Banten Turun Tangan
-
Bukan Dibunuh! Polisi Ungkap Fakta di Balik Pria Tewas Bersimbah Darah di Toilet ITC Fatmawati
-
Kaget Trans7 Tayangkan Citra Negatif Santri Ponpes, Menag Nasaruddin Umar Bilang Gini