Suara.com - Virus corona telah menyebar ke 25 negara, terdapat lebih dari 40 ribu kasus di China. Namun ancaman ini tidak menyurutkan orang-orang di negeri Tirai Bambu itu untuk berhenti main mahjong.
Padahal, pemerintah setempat telah mengunci beberapa daerah. Warga di sana juga tidak dianjurkan keluar rumah dan mengadakan pertemuan untuk memperkecil peluang terjangkit virus corona.
Aturan wajib pakai masker setiap saat di ruang publik juga berlaku di beberapa kota. Tapi para pecandu mahjong menolak dan melanggar aturan-aturan tersebut.
Dilaporkan South China Morning Post, Minggu (9/2/2020), polisi di tiga provinsi harus melakukan razia dan menyita alat mahjong dari warga selama dua minggu terakhir.
Komisi Kesehatan menyebutkan terdapat kasus penyebaran virus corona di Quzhou, provinsi Zhejiang terkait dengan permainan mahjong, Kamis lalu.
Akibatnya, para petugas dari daerah Jiuhua menyita lebih dari 600 bidak mahjong.
"Di daerah pedesaan, bermain mahjong selama Tahun Baru Imlek," kata pejabat daerah Zheng Shihua, melalui platform online Pear Video.
"Tapi kita sudah menyuruh mereka berhenti. Beberapa warga mendengarkan dan yang lain tidak. Selalu ada beberapa rumah tangga yang bersembunyi dari kami," imbuhnya.
Papan mahjong akan dikembalikan kepada warga setelah wabah virus corona berakhir, katanya.
Baca Juga: Ragam Perlombaan Ini Siap Meriahkan Perayaan 10 Tahun Summarecon Bekasi
Di tempat lain, polisi di Maanshan, provinsi Anhui, tetangga Zhejiang, sengaja merusak meja mahjong dan menyita bidak-bidaknya. Aksi polisi di Maanshan ini terlihat dalam video yang diunggah ke media sosial.
Polisi menghancurkan 16 meja mahjong setelah memeriksa sekitar 40 rumah ketika razia pada 28 Januari, Maanshan Daily melaporkan.
Zeng Qun, wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai pada konferensi pers di Shanghai pada Sabtu (8/2/2020) menyebut bahwa virus corona dapat menular melalui aerosol atau udara.
Apa perbedaan penularan melalui tetesan dan udara?
Penularan melalui tetesan atau droplet, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) US, virus corona khusus ini dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, seperti halnya penyebaran influenza dan penyakit pernapasan lainnya. Eksposur maksimum dalam 3 hingga 6 kaki.
Berita Terkait
-
Dua Metode Ini Jadi Cara Indonesia Deteksi Virus Corona, Apakah Akurat?
-
WNI Diminta Waspada Soal Status Oranye Virus Corona di Singapura
-
21 WNI Pulang Dari China, Kemenkes Minta Pemda Ikut Pantau Kesehatan
-
Pakai Alkohol Agar Terhindar Virus Corona, Tubuh Pria ini Justru Terbakar!
-
Puluhan WNI di China Dipulangkan, Kemenlu: Bukan Dari Kawasan Terisolasi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan