Suara.com - Akun Facebook Aneuk Ranto mengunggah video yang diklaim menunjukkan puluhan pasien virus corona kejang-kejang. Video tersebut diunggah pada Rabu, 29 Januari 2020.
Rekaman itu berjudul “Kematian di cina semakin meningkat akibat virus Corona”. Aneuk Ranto memberi narasi: “Mudah mudahan kita dijauhi oleh ALLAH SWT dari virus Corona yang berbahaya ini,amin”.
Dalam video berdurasi 9 detik itu, terlihat sejumlah orang berkumpul di halaman gedung. Tubuh mereka tampak seolah kejang-kejang.
Saat tangkapan layar diambil, unggahan tersebut sudah dibagikan 17.612 kali. Lebih dari 1.600 komentar dan 1.700 likes diberikan warganet di sana.
Benarkah video tersebut menunjukkan puluhan pasien virus corona yang kejang-kejang?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, video yang diunggah akun Facebook Aneuk Ranto tidak berhubungan dengan virus corona. Video asli telah diunggah ke aplikasi TikTok oleh akun damiangelsenhuys.
Akun damiangelsenhuys pernah mengunggah video serupa sebanyak tiga kali. Dua di antaranya diunggah pada 28 Januari 2020, sementara yang lain di-upload pada 29 Januari 2020.
Dalam unggahan pertamanya, akun damiangelsenhuys (Gaming Snek) menuliskan judul “Bomskok”, istilah dalam bahasa Afrika yang berarti “kaget”.
Baca Juga: Awasi Liga Indonesia 2020, Satgas Antimafia Bola Jilid III Diaktifkan
Akun ini juga menjelaskan di kolom komentar: “Guys it was anisiation (initiation) we had no bad things happening” artinya “Teman-teman ini adalah inisiasi tidak ada hal-hal buruk yang terjadi”.
Selain itu, logo kepala ular dari kaos hitam yang dipamerkan dalam foto profil akun damiangelsenhuys, berhasil ditelusuri oleh AFP. Itu merupakan logo Lowveld Venom Suppliers, sebuah perusahaan yang fokus dalam penanganan dan pendidikan ular di Mpumalanga, Afrika Selatan.
AFP berhasil menghubungi manajer sukarelawan Lowveld Venom Suppliers, Andrew Geldenhuys.
Dihubungi oleh AFP, Andrew mengkonfirmasi ia adalah ayah Damian, pemilik akun TikTok yang mengunggah video viral tersebut.
Andrew mengatakan bahwa rekaman itu menunjukkan kegiatan inisiasi di sebuah sekolah menengah dan tidak ada hubungannya dengan virus Corona.
“Kegiatan itu disebut bomskok. Mereka diminta untuk berpura-pura sedang berada di tengah-tengah bom yang meledak atau gempa bumi. Mereka pun harus mengguncangkan tubuh mereka,” kata Andrew kepada AFP.
Berita Terkait
-
Kunjungi Balitbangkes, WHO Akui Indonesia Mampu Deteksi Virus Corona
-
Virus Corona Disebut Sudah Ada Indonesia, Menkes Terawan: Menghina Itu!
-
Virus Corona Sudah Level Oranye, Penerbangan ke Singapura Belum Dilarang
-
Penghuni Ludahi Gagang Pintu, Ada 30 Orang Terinfeksi Corona di Apartemen
-
CEK FAKTA: Dokter Israel Berhasil Sembuhkan 427 Pasien Virus Corona China?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!