Suara.com - Beredar sebuah unggahan akun Facebook bernama Sintikhe Lily yang mengklaim dokter asal Israel telah membantu China menyembuhkan pasien terinfeksi virus corona.
Israel disebut menggunakan vaksin buatan mereka dan berhasil menyembuhkan 427 pasien.
Akun tersebut menyebutkan kerjasama antara Israel dan China menjadi solusi dalam memerangi wabah mematikan ini.
Akun tersebut juga mengunggah beberapa foto dokter sedang melakukan tindakan medis terhadap seorang pasien.
Berikut narasi yang dituliskan dalam akun tersebut:
Dokter Israel bantu RRC ttg wabah virus corona 427 orang dengan percobaan vaksin produk dr Israel dinyatakan sembuh Puji Tuhan. Kerjasama Dr.Israel dan Dr.China ada solusi mengentaskan wabah berbahaya.
Hingga Senin (10/2/2020) pukul 14.17, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 721 kali cdan ditanggapi sebanyak 268 orang.
Lantas, benarkah unggahan akun tersebut?
Penjelasan
Baca Juga: Penembak Rutan Cipinang Masih Misterius, Polisi Periksa 3 Saksi
Berdasarkan hasil pencarian fakta tim turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Selasa (11/2/2020), unggahan tersebut tidak benar. Akun tersebut mengunggah foto yang tidak berhubungan dengan narasi.
Foto pertama yang digunakan oleh akun tersebut diambil pada 8 November 2013. Saat itu, tim dokter dari Israel Defence Forces (IDF) sedang melakukan tindakan medis terhadap para korban topan Haiyan di Filipina.
Foto tersebut ditemukan dalam galeri foto IDF di Flickr. Foto tersebut juga dicantumkan dalam berita di laman resmi IDF dengan artikel berjudul '5 Ways IDF Keeps Soldiers and Civilians Healthy'.
Sementara itu, pada foto kedua yang diunggah oleh akun tersebut juga tidak benar. Dalam foto tersebut tampak seorang petugas medis mengenakan hazard sedang menangani seorang pasien.
Faktanya, foto tersebut merupakan dokter China yang sedang menangani pasien virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan, Provinsi hubei.
Foto tersebut dimuat dalam portal berita South China Morning Post dengan tajuk 'Chinese Tech Firms Pledge Millions to Help Fight Wuhan Coronavirus as Telemedicine Services Surge in Popularity'.
Berita Terkait
-
San Diego, California Laporkan Kasus Pertama Virus Corona
-
Tito Karnavian : Tak Terpengaruh Isu Corona, Wisatawan di Bali Tetap Ramai
-
Teguran Cucu Nabi Muhammad ke Muslim yang Sebut Virus Corona Azab China
-
Iseng Bikin Video Sindir Wuhan China, Pemuda Ini Diincar Polisi
-
Kematian Akibat Virus Corona Tembus 108 Orang, 42 Ribu Orang Terinfeksi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional