Suara.com - Polisi membekuk lima tersangka komplotan spesialis pencurian rumah kosong di wilayah Jakarta Barat. Masing-masing tersangka berinisial D, AR, ES, S dan J.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus menuturkan kelima tersangka memiliki peran yang berbeda. Menurut Yusri tersangka dengan inisial I merupakan otak dari komplotan spesialis pencurian rumah kosong tersebut.
"Inisial I alias D merupakan perencana dan pemain langsung yang masuk ke dalam rumah kosong untuk mengambil barang," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
Sementara itu, Yusri menyebut tersangka lainnya, yakni AR berperan membantu I untuk menggondol barang-barang yang berada di dalam rumah kosong. Sedangkan, tersangka ES berperan mengawasi lingkungan sekitar rumah kosong yang menjadi target sasaran mereka.
Adapun, Yusri menjelaskan berdasar keterangan para tersangka mereka menarget rumah-rumah kosong dengan melakukan patroli terlebih dahulu. Menurut pengakuan para tersangka mereka menarget rumah kosong dengan cara melihat dari rumput yang berada di lokasi.
"Modusnya dengan cara mereka berpatroli mencari sasaran mana rumah-rumah yang kosong, keterengan sekarang ini rata-rata dia melihat dari rumput yang agak tinggi itu rumah kosong," katanya.
Lebih lanjut, Yusri menyampaikan bahwa para tersangka mengaku telah melakukan aksi pencurian rumah kosong sebanyak 10 kali di sekitar Jakarta Barat. Mereka biasa menjual hasil curiannya seperti emas, laptop, dan ponsel kepada seorang penadah yakni tersangka S dan J.
"S dan J yang menampung (barang-barang hasil curian)," ungkapnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga tersangka spesialis pencurian rumah kosong dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sedangkan, penadah dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Baca Juga: Selama 4 Jam Gelar Perkara Kasus Zikria, Polisi Sebut Tahapan Sudah Benar
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash