"Saat saya masuk sudah berbeda, sudah ada bendera-benderanya. Tapi kok beda sama yang dipropagandakan. Kok hancur semua.”
Satu-satunya impian yang tersisa bagi Febri adalah bertemu dengan keluarga besarnya. Sudah setahun tak bertemu, maka rindu harus terbayar lunas.
Di Suriah, Febri bertemu salah satu WNI yang juga menjadi pengikut ISIS. WNI itu mengakui mengetahui keluarga Febri dan akhirnya mempertemukan mereka.
"Akhirnya saya bertemu keluarga dan alhamdulillah ibu masih hidup. Memang ada beberapa yang sudah meninggal.”
Pertemuan mereka berlangsung singkat. Febri hanya diberikan waktu dua hari untuk temu kangen bersama keluarga yang sudah tak lagi lengkap.
Selanjutnya, Febri diharuskan mengikuti wajib militer oleh ISIS. Tak ada pendidikan gratis, apalagi kebebasan memilih profesi seperti dijanjikan sang khalifah.
“Aku baru tahu, keluargaku marah saat melihatku di Suriah. Mereka berharap aku tak menyusul mereka. Sebab, mereka juga ingin kembali ke Indonesia.”
Segala kebusukan ISIS akhirnya diketahui Febri, bukan dari siapa-siapa, tapi justru dari keluarganya sendiri yang dulu meninggalkannya demi ke Suriah.
"Mereka bilang kenapa kamu ke sini. Kami sudah mau pulang ke Indonesia. Kami enggak dapat apa yang dijanjikan ISIS, kami justru diancam. Mereka jelaskan keburukan ISIS. Saya kaget.”
Baca Juga: Mantan Teroris Serahkan ke Pemerintah Soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS
Febri dan keluarganya berembuk, mencari jalan untuk kembali ke Indonesia. Ia lantas mendapat pertolongan dari penduduk lokal agar bisa keluar dari wilayah ISIS.
Penduduk lokal meminta Febri lebih dulu menyerahkan diri ke Pasukan Demokratik Suriah. Sesudahnya, ia dan keluarga dipenjara selama 2 bulan agar bisa mendapat perlindungan KBRI.
"Usai 2 bulan dipenjara, kami dipertemukan dengan KBRI. Kami dijemput di perbatasan Irak – Suriah, di sana ada Kemenlu dan Dubes RI. Kami dibawa untuk proses pemulangan.”
Tag
Berita Terkait
-
Mantan Teroris Serahkan ke Pemerintah Soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS
-
Sepakat Tak Pulangkan WNI Eks ISIS, Mahfud: Anak-anak Akan Dipertimbangkan
-
Pemerintah Baru Mau Data WNI Eks ISIS, Pemulangan Belum Fix!
-
Tolak Keras Pemulangan Eks ISIS, PBNU: Mereka Sudah Buang Status WNI
-
Tolak Eks ISIS Pulang, Said Aqil: Quran Perintahkan Nabi Usir Pembuat Gaduh
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG