Suara.com - Mantan pengikut jaringan teroris ISIS, Febri Ramdani, enggan berkomentar banyak terkait rencana pemulangan ratusan WNI eks ISIS ke Indonesia. Febri lebih memilih menyerahkan keputusan tersebut pada pemerintah.
"Saya kembalikan lagi ke pemerintah. Pemerintah yang lebih tahu," ujar Febri di Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, pemerintah Indonesia lebih mengetahui untung rugi jika WNI eks ISIS dipulangkan. Termasuk solusi yang terbaik terhadap ratusan WNI eks teroris pelintas batas.
"Bagaimana baiknya apa solusi yang terbaik bagi mereka, mudah mudahan dengan hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, dikembalikan lagi lah, karena bukan kapasitas saya di sini," ucap Febri.
Ketika ditanya apakah ratusan WNI eks ISIS tersebut layak dipulangkan dan dikarantina terlebih dahulu, Febri enggan menjawab. Ia tetap menyerahkan kepada pemerintah.
"Saya kembalikan lagi ke pemerintah. Karena keputusan semua di pemerintah, saya hanya bisa berkata seperti itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut pemerintah Indonesia sepakat tidak memulangkan ratusan WNI eks ISIS ke Tanah Air.
Pemerintah khawatir jika mereka dipulangkan akan menjadi virus baru yang akan merebak di tengah-tengah masyarakat.
Pemerintah akan menghimpun data secara valid para WNI yang berada di sana. Untuk mereka yang masih tergolong anak-anak, pemerintah akan mempertimbangkannya.
Baca Juga: WNI di Natuna Akan Dipulangkan, Pemerintah Berharap Keluarga Mau Menerima
"Anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan, tapi case by case," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?