Suara.com - Karomatullo Dzhaborov, ditangkap setelah melakukan prank virus corona di dalam kereta bawah tanah di Moskow, Rusia. Ia pura-pura pingsan di tengah penumpang yang ramai.
Dalam rekaman video yang beredar, Dzhaborov memakai masker, tiba-tiba pingsan dan mulai kejang-kejang.
Dilaporkan Daily Mail, Selasa (11/2/2020), awalnya, penumpang lain terlihat bergegas membantu Dzhaborov. Tetapi ketika pria itu mulai kejang-kejang, penumpang berlarian dan bergegas keluar dari gerbong.
Terdengar orang berteriak bahwa pria itu terjangkit virus corona dalam video yang viral tersebut.
Rekaman kejadian itu pertama kali diposting pada 2 Februari, tetapi kekinian telah dihapus. Tidak jelas kapan tepatnya itu prank ini dilakukan.
Polisi kemudian mengeluarkan surat perintah penangkapan pria yang melakukan prank tersebut. Dzhaborov ditangkap pada hari Senin (10/2).
Tersangka utama ditahan atas dugaan perilaku mengganggu di muka umum. Tindakan ini dapat diganjar dengan hukuman maksimum lima tahun penjara dan denda 500.000 rubel atau setara Rp 108 juta.
Pengacara Dzhaborov, Aleksey Popov mengatakan kliennya menyerahkan diri kepada polisi setelah surat perintah dikeluarkan.
Pelaku mengaku tidak pernah berharap situasinya menjadi begitu tidak terkendali.
Baca Juga: Pemkab Akan Kirim Bantuan Masker jika Ada TKI dari Gunungkidul di Hong Kong
Popov juga mengklaim bahwa lelucon kliennya hanya untuk meningkatkan kesadaran terhadap virus corona.
Dia berkata: "Dzhaborov memiliki banyak video tentang berbagai topik yang penting bagi masyarakat kita. Tujuannya adalah mengalihkan perhatian orang pada kenyataan bahwa orang perlu memakai masker dan melindungi diri dari virus berbahaya tersebut."
Untuk diketahui, ada dua kasus virus corona di Rusia. Sementara 144 orang dikarantina di sebuah kamp di Siberia karena khawatir mereka terkena infeksi.
Para pejabat kesehatan Rusia mengatakan penyakit ini mampu menyebar sebelum gejalanya muncul dan sekitar 20 persen pasien menjadi sakit parah.
Gejala-gejalanya termasuk demam, batuk, sesak napas dan dapat berkembang menjadi pneumonia dan gagal pernapasan.
Pada Senin malam, jumlah kematian akibat virus virus corona mencapai 1.000. Angka ini melampaui jumlah kematian wabah virus SARS 2003.
Berita Terkait
-
Pemkab Akan Kirim Bantuan Masker jika Ada TKI dari Gunungkidul di Hong Kong
-
Hadapi Virus Corona Covid-19, Singapura dan Malaysia Sepakat Kerja Sama
-
Pakar UGM: Wabah Virus Corona Wuhan Peluang Mandiri Bawang Putih
-
Biar Semangat, Staf Medis di Wuhan Ajak Pasien Virus Corona Joget Bersama
-
Litbangkes Akhirnya Publikasikan Proses Pemeriksaan Virus Corona Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!