Suara.com - Banjir di Jalan Raya Kayu Putih sudah surut. Sebelumnya terendam sampai 80 cm dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur memastikan seluruh ruas jalan yang terendam banjir, Minggu (23/2/2020) seluruhnya telah pulih dan bisa dilalui pengendara, Senin pagi.
"Sesuai informasi di lapangan, Alhamdulillah sudah dapat dilalui semua jalannya dan tidak ada penutupan," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Sudinhub Jakarta Timur, Riky Erwinda di Jakarta.
Ruas jalan yang sebelumnya sempat ditutup akibat terendam banjir setinggi 80 sentimeter berada di Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung.
Hingga Senin pagi perlintasan Tanjung Priok-Bekasi itu sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun empat.
Kondisi yang sama juga dilaporkan dari Jalan Raya Perintis Kemerdekaan. Saat ini badan jalan telah aman dilintasi kendaraan.
"Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Pulomas Raya juga sudah bisa dilewati motor dan mobil. Air sudah surut," kata Riky.
Warga Jakarta di 35 RW Masih Kebanjiran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan setidaknya sampai Senin (24/2/2020) pagi, ada 35 RW yang terendam. Air yang menggenang berbagai pemukiman itu memiliki ketinggian yang beragam.
Baca Juga: Alat-alat Canggih di RSCM Terendam Banjir, Berapa Total Kerugiannya?
Hujan deras mengguyur kawasan Jabodetabek sejak beberapa hari ke belakang. Akibatnya, sejumlah lokasi di Jakarta kembali diterpa banjir.
"35 RW masih tergenang dari total 2.638 RW di Jakarta," ujarnya kepada wartawan, Senin pagi.
Jumlah RW yang terendam ini meningkat dari hari-hari sebelumnya ketika Jakarta juga diguyur hujan deras. Sejak Kamis (20/2/2020), 45 RW sempat kebanjiran. Lalu beberapa hari ke depanya berkurang jadi 18, 8 dan akhirnya meningkat lagi hari ini.
Selain itu, Insaf juga mengatakan sejauh ini 2.393 warga DKI terpaksa mengungsi. Pasalnya rumah di 35 RW itu sudah tak mungkin lagi ditinggali untuk sementara.
Lokasi yang paling banyak terdampak banjir adalah adalah Jakarta Utara. Terhitung 26 RW kebanjiran dengan ketinggian 10 hingga 100 cm.
Penyebabnya, kata Insyaf, adalah luapan air Kali Ciliwung, Sunter dan Mati. Akibatnya 1.807 dari 533 KK orang harus mengungsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi
-
Gejala Mual hingga Pusing, Program MBG di SDN Meruya Jakbar Disetop usai Siswa Keracunan Massal
-
Ignasius Jonan Merapat ke Istana saat Prabowo-AHY Rapat Bahas Utang Whoosh, Bakal Buka-bukaan?