Suara.com - Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kapal Pesiar World Dream. Sebanyak 188 WNI yang berada di sana merupakan anak buah kapal (ABK).
Setelah proses evakuasi di Kapal Pesiar World Dream rampung, Pemerintah baru akan mengevakuasi 74 WNI yang berada di Kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang. Pasalnya, pemerintah masih bernegosiasi dengan pemerintah Jepang terkait pemulangan tersebut.
"Jadi gini, kita satu persatu lah, kita baru konsentrasi semua untuk yang World Dream karena itu yang sudah paling dekat dengan kita, kita atur supaya dapat karantina yang baik, dan ini risikonya paling kecil," kata Meteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/2/2020).
Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto itu menuturkan, pemerintah masih mempertimbangkan risiko lainnya. Hal itu dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak terjangkit Virus Corona Covid-19.
"Selalu kita ambil yang risikonya paling kecil. Dengan risiko paling kecil mudah-mudahan semuanya bisa melalui masa karantina dengan baik, dengan sehat," kata dia.
Untuk evakuasi ratusan WNI di Kapal World Dream, pemerintah menggunakan kapal. Hal itu dilakukan agar virus mematikan itu tidak langsung mengenai dararan terlebih dahulu.
"Makanya kita gunakan kapal, supaya gak menimbulkan, kalau ada sesuatu yang baru, tidak mengenai yang darat dulu. Ini pertimbangan medis harus sangat dipertimbangkan dengan baik, tidak boleh emosional, harus satu demi satu demi keselamatan bangsa dan negara karena kita masih dalam zona green zone," kata Terawan.
Diketahui, pemerintah Indonesia terus berupaya mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kapal Pesiar World Dream. Tercatat, sebanyak 188 WNI yang berada di kapal tersebut.
Pemerintah telah menerjunkan Kapal Perang RI (KRI) Soeharso. Nantinya, para WNI itu akan dipindahkan ke kapal dan di observasi sesuai dengan prosedur.
Baca Juga: 19 WNI Terisolasi di China Akibat Corona, Mayoritas Pelajar
Selain itu, pemerintah sudah menyiapkan tempat untuk observasi bagi para WNI tersebut. Lokasi tersebut adalah pulau tak berpenghuni di Pulau Sebaru 1.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi