Suara.com - Hujan deras yang mengguyur daerah Jakarta dan sekitarnya membuat ibu kota kembali terendam banjir, pada Senin (24/2/2020). Lini masa di Twitter penuh dengan perbincangan seputar banjir Jakarta.
Warganet kembali menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas bencana banjir ini. Mereka ramai-ramai memakai tagar #4niesTenggelamkanDKI dalam unggahannya.
Pantauan Suara.com, tagar #4niesTenggelamkanDKI masuk dalam daftar trending topik di Twitter pada Senin (24/2/2020) siang.
Warganet telah menggunakan tagar tersebut dalam lebih dari 23 ribu kicauan. Mereka juga menyindir unggahan "wajah baru Jakarta" yang sebelumnya diunggah Anies.
Seperti postingan yang dibuat oleh akun Twitter @pratamarangga65.
Ia mengunggah tiga foto banjir yang melanda Jakarta dan menggenangi berbagai ruas jalan raya. Foto-foto tersebut tertulis "inikah wajah baru Jakarta??? #4niesTenggelamkanDKI".
Bahkan @pratamarangga65 juga menyebut akun resmi Formula E dalam unggahan tersebut.
"Welcome to Jakarta @FIAFormulaE, have fun ya! #4niesTenggelamkanDKI, This is #WajahBanjirJakarta," tulisnya.
Serupa dengan @pratamarangga65, akun Twitter @MirAnj_ juga mengunggah foto banjir Jakarta yang telah disunting hingga airnya menjadi berwarna biru jernih.
Baca Juga: Tewas di Kali Ciliwung, Identitas Gadis Bergelang Persija Masih Misterius
"Cool scenery in Jakarta. Jakarta is really great in the hands of Anies Baswedan. Thank you mr
Anies Baswedan for your hard work making Jakarta a fish pond. #4niesTenggelamkanDKI," cuit @MirAnj_.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean juga meramaikan tagar ini.
Ia mengunggah ulang video yang memperlihatkan sekelompok orang menyindir Anies dengan banjir.
Mereka berjejer di tengah jalan dan berkata, "Terima kasih Pak Anies". Ketika mereka menyingkir, tampak genangan air cukup tinggi di baliknya.
Ferdinand menulis narasi, "Wajah baru DKI, WISATA BANJIR. #4niesTenggelamkanDKI".
Untuk diketahui, hingga Senin (24/2) sore, sejumlah daerah di Jakarta masih terendam banjir.
Berita Terkait
-
Sering Blusukan Jakarta Tetap Banjir, DPRD: Anies Cuma Selfie Buat 2024
-
Tak Mau Kebanjiran Lagi, RSCM Akan Minta Bantuan Ini ke Anies
-
RSCM Kebanjiran, Ferdinand PD Geram: Ini Baru di Zaman Anies
-
Lagi-lagi Kritik Anies Soal Banjir Ibu Kota, Ferdinand: Kasihan Jakarta
-
Kata Warganet, Pengalaman Pertama Banjir di Jakarta setelah Sekian Tahun
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?