Suara.com - Ada tiga tantangan transformasi ketenagakerjaan sebagai dampak revolusi industri (RI) 4.0. Untuk menghadapi tiga tantangan tersebut, maka diperlukan inovasi dalam penyiapan kompetensi tenaga kerja; regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel dan jaminan sosial terhadap peningkatan kompetensi; dan jaminan sosial terhadap pendapatan masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.
"Untuk menghadapi tiga tantangan tersebut, maka diperlukan inovasi dalam penyiapan kompetensi tenaga kerja; regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel dan jaminan sosial terhadap peningkatan kompetensi; dan jaminan sosial terhadap pendapatan masyarakat, " katanya, saat menjadi pembicara kunci (keynote speech) acara, Conference 2045 : Education to Ignite The Creative Industry" di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Jumát (28/2/2020).
Adapun ketiga tantangan itu adalah pertama, Skills Transformation, atau transformasi keterampilan, kedua, Job Transformation atau transformasi pekerjaan, dan ketiga, Society Transformation atau transformasi sosial.
Menurut Menaker, ketiga transformasi ketenagakerjaan itu banyak disebut peneliti, akan berdampak dalam hal pekerjaan. Pekerjaan yang berulang-ulang, rutin, dan kurang interpersonal akan hilang, sementara pekerjaan yang tidak berulang, tidak rutin, interpersonal akan bertahan.
Sementara itu, orang-orang dengan pekerjaan keterampilan tinggi akan lebih mungkin bertahan dan mendapatkan lebih banyak pendapatan.
"Kemudian, orang-orang dengan pekerjaan keterampilan menengah lebih mungkin akan diubah oleh robot dan artificial intelligence, sementara orang dengan pekerjaan dengan keterampilan rendah (membersihkan, memasak, dan lainnya), masih akan bertahan, tetapi dengan upah yang sangat rendah, " kata Ida.
Pada kesempatan itu, Menaker didampingi oleh Dirjen Binapenta & PKK, Aris Wahyudi dan Direktur Produktivitas, Fahrul Rozi.
Di era digital ini, Ida berpendapat, lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) tidak hanya bertugas untuk mendidik dan melatih saja, tapi harus mampu menjadi wadah (platform) ekosistem peningkatan ekonomi di wilayahnya.
Baca Juga: Berbagai Produk Lulusan BLK Binaan Kemnaker Dipamerkan dalam Muffest 2020
"Caranya dengan dengan berkolaborasi dengan berbagai jenis stakeholder (pemangku kepentingan), mulai dari stakeholder pendanaan, kepakaran akademisi, peluang kerja, komunitas, dan pengalaman dari dunia usaha untuk menciptakan nilai tambah bagi ekonomi wilayahnya, " katanya.
Ida mengungkapkan, dalam konteks, diklat vokasi Revolusi Industri 4.0 memberi empat dampak, yakni perubahan tujuan pendidikan & pelatihan vokasi yang awalnya adalah untuk mendapat pekerjaan (job matching) menjadi mempertahankan agar terus bekerja (lifelong employment security) dan kewirausahaan (entrepreneurship & start-up).
Kedua, perubahan kebutuhan keterampilan dari spesialisasi menjadi konvergensi (multi-skill), karena tuntutan kebutuhan produksi satu produk yang harus menggunakan teknologi multi-disiplin.
Ketiga, perubahan kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi yang semakin individualis dan berorientasi menciptakan produk. Keempat, perubahan sasaran diklat vokasi dari kaum muda (youth people) menjadi kaum rentan-terpinggirkan.
Pemerintah saat ini, lanjut Menaker, fokus kepada peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui diklat vokasi. Untuk jangka pendek, pelatihan vokasi akan berperan sentral karena dampaknya yang relatif lebih cepat bisa dirasakan oleh masyarakat dibanding pendidikan vokasi.
"Saya yakin, transformasi diklat vokasi di Indonesia, menjadi kunci dalam penyiapan SDM Indonesia menghadapi era digital ini, " ujarnya.
Berita Terkait
-
Peningkatan Produktivitas Perlu Kerja Nyata Pemerintah Pusat dan Daerah
-
Kemnaker Raih Nilai Sangat Memuaskan dari Lembaga Arsip Nasional
-
Kemnaker : Indonesia Tak Perlu Khawatir terhadap Keberadaan Tenaga Asing
-
Tingkatkan Keselamatan Pekerja, Kemnaker Kerja Sama dengan BUMN Konstruksi
-
Layanan Terpadu Satu Atap Bisa Kurangi Jumlah Pekerja Migran Non Prosedural
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka