Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa banjir di Jakarta hanya bisa diminimalisir. Dia mengemukakan bahwa ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk meminimalisirnya.
"Yang pertama adalah normalisasi kali," kata Ferdinand ketika menjadi narasumber di acara Dua Sisi di TV One (27/2/2020).
Pemprov Jakarta telah memulai program normalisasi sebagai salah satu program pengendalian banjir. Normalisasi ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Program tersebut menginstruksikan untuk membuat sarana pengendali banjir dan drainase, termasuk menormalisasi 13 sungai yang mengalir di Jakarta.
"Kalau tanpa tanpa tata kelola drainase, percuma. Jakarta tetap akan tenggelam," klaim Ferdinand.
Pada tahun 2017, Gubernur Anies Baswedan menghentikan program normalisasi sungai ini. Ia kemudian menggantinya dengan program naturalisasi sungai lantaran terbatasnya lahan bebas di sepanjang daerah aliran sungai.
Ferdinand memberi usulan lain, "Bahkan kalau perlu, kita harus nekat dan berani mengambil wilayah tertentu untuk dijadikan waduk. Bebaskan lahannya, bangun pemukiman flat keatas untuk warganya."
Ditanya Geisz Chalifah Soal Sekolah, Ferdinand Marah Sampai Nunjuk-Nunjuk
Politikus Ferdinand Hutahaean marah-marah ketika berdiskusi dengan Komisaris Ancol, Geisz Chalifah. Keduanya bertemu saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi yang ditayangkan TV One, Kamis(27/2/2020).
Awalnya Ferdinand menyoroti soal penebangan pohon di Monas.
Baca Juga: Gegara Hoaks, Antar Saudara Baku Hantam Hingga Akibatkan Rumah Rusak
"Saya bertanya soal Anies menangani banjir, tidak ada yang bisa jawab, Bang. Anies ini, Monas ditebangi," katanya.
Geisz Chalifah ganti melempar pertanyaan. "Anda bicara tentang Monas, SMA Anda di mana?"
"Saya enggak sekolah!" jawab Ferdinand berulang kali. "Monas ditebangi! Anda sudah bicara tentang Monas belum? Aku tahu kau ini Komisaris Ancol, kau ngaku-ngaku jadi aktivis," tambahnya sambil menunjuk Geisz.
"Ini saya mau bicara," Geisz terlihat mulai terpancing amarah.
"Bicaralah!" bentak Ferdinand.
"Bicara saja, nggak usah galak-galakan," kata Geisz sambil mengabaikan komentar Irma Suryani Chaniago yang turut menjadi narasumber.
Tag
Berita Terkait
-
Makjleb! Irma Nasdem Kritik Soal Pompa Bukan Satu-satunya Solusi Banjir
-
Disindir Dewi Tanjung soal Spanduk Anies, Fahira Idris: Hellow, Situ Halu?
-
Geisz Chalifah: Banjir Ini Lebih Banyak Politisasinya daripada Persoalannya
-
Jakarta Tingkatkan Status Waspada Corona!
-
Politikus Nasdem soal Banjir Jakarta: Anies Jangan Merasa Tidak Bersalah
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan