Suara.com - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia memastikan pemerintah akan mengevakuasi 68 WNI ABK yang masih berada di kapal pesiar Diamond Princess dan Rumah Sakit lepas Yokohama, Jepang. Proses evakuasi 68 WNI tersebut dipastikan mengikuti protokol kesehatan pihak Jepang.
"Rencananya (68 WNI) akan diangkut dengan pesawat berbadan besar supaya tidak harus melakukan transit terlebih dahulu," ujar Angkie kepada wartawan pada Sabtu (29/2/2020).
Ketika tiba di Indonesia, 68 WNI ABK Diamond Princess akan menjalani karantina di Pulau Sebaru, sama seperti WNI yang dievakuasi dari Kapal Pesiar World Dream.
Angkie menuturkan akan ada pemisahan blok terhadap WNI ABK Kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess di Pulau Sebaru saat karantina.
"Nanti ada pemisahan atau pembagian blok bagi warga yang berasal dari Kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess," tutur dia.
Lebih lanjut, Angkie menyebut 68 WNI tersebut akan menjalani karantina yakni selama 28 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat meninggalkan tempat karantina
"Karantina akan berjalan dua kali lebih lama, atau sekitar 28 hari. Ini dilakukan untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat meninggalkan tempat karantina. Selain itu, ada kejadian salah seorang warga Amerika Serikat yang merupakan penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess dinyatakan negatif terjangkit virus, namun menjadi positif COVID-19 setelah hari ke-21," kata Angkie.
Angkie menambahkan pemerintah terus memantau perkembangan sembilan WNI yang terjangkit Virus Corona yang masih menjalani perawatan intensif oleh Pemerintah Jepang.
"Saat ini, sembilan WNI yang berada di dalam Kapal Pesiar Diamond Princess dinyatakan positif Coronavirus dan menjalani perawatan intensif oleh pemerintah Jepang. Indonesia, melalui KBRI, terus memantau perkembangan dan memastikan penanganan kepada WNI dilaksanakan sebaik-sebaiknya," katanya.
Baca Juga: Stafsus Presiden Sebut WNI yang Diobservasi di Sebaru Sesuai Standar WHO
Berita Terkait
-
Stafsus Presiden Sebut WNI yang Diobservasi di Sebaru Sesuai Standar WHO
-
Pulau Sebaru Jadi Tempat Karantina WNI, Pemprov DKI: Warga Tak Perlu Cemas
-
Diklaim Negatif Covid-19, 188 WNI di Sebaru Bebas Berenang
-
KBRI Tokyo Siapkan Evakuasi untuk WNI ABK Diamond Princess
-
Karantina Corona WNI Diamond Princess Dipisah dengan World Dream di Sebaru
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda