Suara.com - Ketika WHO dan CDC menyarankan untuk tidak menggunakan masker bagi orang sehat, reporter sebuah TV Swasta malah mengenakan masker filter ganda.
Foto mengenai reporter tersebut meluas di twitter yang diunggah oleh akun @hericz. Pada unggahan tersebut, @hericz manulis: "Menteri Kesehatan, WHO, Unicef: "yang sehat sebenernya tidak perlu masker""
Unggahan tersebut tentu mendapatkan banyak tanggapan dari warganet, seperti:
"Ya gpp juga.. mungkin abis siaran mau bikin graffiti di Margonda" tulis akun @ditoprab
"Itu ketika lagi bikin grafiti suruh langsung liputan" tambah akun @wildans11
"Wah ini sih mendorong opini publik biar pada panik, maskernya sangat tidak lazim" sahut akun @BukanPemalaz
Masker yang dipakai reporter tersebut adalah jenis masker filter ganda. Masker jenis ini lazim digunakan di area yang udaranya mengandung uap hasil kimia dan oksidasi polusi skala rendah.
Biasanya masker filter ganda akan ditemui di area pengecatan, pengelasan, pembuangan sampah, kebakaran, dan lain sebagainya.
Penggunaan Masker untuk Corona
Dilansir dari The Guardian, pejabat kesehatan Amerika Serikat menyatakan, bahwa COVID-19 menyebarkan virus di antara orang-orang terdekat, melalui liur bersin atau batuk orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Pantau WNI dan WNA dari LN, Pemerintah: Jangan Diartikan Semua Orang Sakit
"Masker mungkin sedikit memberikan perlindungan, tetapi itu akan sangat minim," kata profesor kedokteran Universitas Venderblit, William Shaffner.
Tak hanya dr. Shaffner, Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan penyakit Penapasan, Dr. Nancy Messonnier malah tidak begitu merekomendasikan masker.
“Kami tidak merekomendasikan untuk secara rutin menggunakan masker pada publik untuk mencegah penyakit pernapasan. Dan kami tentu saja tidak merekomendasikan hal ini untuk virus corona ini,” kata Dr. Messonnier.
Penggunaan masker dianggap tidak perlu bagi orang sehat karena virus corona tidak menular melalui udara. Hal tersbeut dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong Pada hari Senin (2/3/2020) di gedung parlemen Singapura.
"Untuk mengklarifikasi, tidak ada bukti saat ini yang menunjukkan bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara. Ada virus lain seperti cacar air yang dapat dengan mudah menyebar melalui udara dan tidak memerlukan tetesan yang kemudian bersentuhan dengan mata atau hidung. Virus corona tidak termasuk dalam kategori ini," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang