Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menambah Rumah Sakit (RS) sebagai rujukan untuk penanganan virus corona. Dua RS telah diajukan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sejauh ini Pemprov sudah memiliki tiga RS sebagai rujukan. Di antaranya RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, dan RSUP Persahabatan.
Widyastuti menyatakan penambahan ini bertujuan untuk mengantisipasi jika ada penambahan suspect atau pasien terduga
"Jadi yang di DKI awalnya tiga (RS rujukan) kami berproses penambahan RS rujukan tentunya sesuai assesmen dan hasil skala prioritas yang ditetapkan Kemenkes," ujar Widyastuti di Balai Kota, Rabu (4/3/2020).
Ia menyatakan Rumah sakit yang sedang diusulkan adalah RSUD Pasar Minggu dan RSUD Cengkareng. Dua RS ini dipilih berdasarkan pertimbangan lokasi yang strategis.
Menurutnya Jakarta Selatan dan Barat belum memiliki RS rujukan. Sementara tiga RS lainnya sudah berada di wilayah Jakarta.
"Ini dua yang lain adalah yang kita usulkan di barat Cengkareng dan selatan di Pasar Minggu," jelasnya.
Nantinya kedua RS itu akan dipastikan memiliki fasilitas untuk merawat suspect bahkan termasuk yang positif. Menurutnya semua penanganan sudah sesuai standar.
"Kami mengikuti Protap, semua kasus memang semua sesuai SOP," pungkasnya.
Baca Juga: Dua Warga Terinfeksi Covid-19, Sekda Usulkan Kota Depok KLB Virus Corona
Seperti diberitakan, sejumlah warga DKI Jakarta yang menjadi suspect atau dugaan terjangkit corona semakin bertambah. Dari 1 Januari hingga Rabu (4/3/2020), 279 orang telah dinyatakan sebagai suspect virus mematikan dari China itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan tidak seluruh warga suspect corona itu masih ditangani. Sebagian di antaranya sudah dinyatakan negatif corona.
Ia menyebutkan 121 orang yang sempat menjalani pemantauan sudah dinyatakan sehat. Sementara 120 orang di antaranya masih menjalani masa pemantauan.
"120 orang dalam pemantauan masih dipantau," ujar Dwi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip suara.com, Rabu (4/3/2020).
Selain itu, dari 56 pasien yang menjalani masa pengawasan, 30 orang sudah selesai diperiksa dan dinyatakan bebas dari corona. Meski demikian, masih ada 26 orang yang mendapatkan pengawasan.
"26 pasien dalam pengawasan masih dirawat," jelasnya.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya