Suara.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengelak terhadap pernyataan bahwa pemerintah menutupi data jumlah orang yang diduga terjangkit virus corona baru (COVID-19). Ia lantas membeberkan data jumlah orang yang telah diperiksa laboratorium terkait virus tersebut.
Data ini disampaikan ketika Moeldoko hadir dalam acara Mata Najwa bertajuk "Melawan Corona" yang tayang pada Rabu (4/3/2020) malam.
"Sebenarnya tidak seperti itu. Ini datanya," kata Moeldoko sambil membuka-buka kertas di depannya yang berisi data orang yang telah diperiksa terkait virus corona.
Ia lalu membacakan jumlah orang yang telah diuji lab. Moeldoko juga menyebutkan jumlah orang yang negatif virus corona dan masih dalam proses pemeriksaan.
"Per 3 Maret, jam 18.00 ada 370 orang yang diuji lab. 354 orang negatif, 2 orang positif, dalam proses 14 orang," ungkapnya.
Moeldoko juga mengatakan bahwa per 2 Maret, sudah ada 118 WNA yang ditolak masuk di bandara.
"Ditolak, kita enggak mau main-main karena ini tanggung jawab global tadi. Ini kewajiban global, enggak bisa kita tinggalkan," ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan bahwa pemerintah seakan menutup-nutupi daerah yang terkena wabah corona dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh.
Dalam acara yang sama, Nihayatul juga mengomentari sikap pemerintah yang baru membuat protokol untuk menangani virus corona.
Baca Juga: Mulai Santai Hadapi Corona, Harga Minyak Dunia Berangsur Naik
"Kok baru sekarang mau menyampaikan protokol dan komunikasi. Pak, ini sudah ada dua orang masak rapatnya baru tadi?" kata Nihayatul.
Moeldoko mengatakan Indonesia tidak bisa main-main dalam menanggapi persoalan corona. Sebab, isu ini menuntut tanggung jawab dan kewajiban global.
Maka dari itu, Moeldoko mengatakan pentingnya menyusun protokol.
"Kalau kita tidak punya protokol, tidak mungkin bisa ditangani dengan baik. Semua bisa ditangani kalau ada protokol," kata Moeldoko.
"Menteri Luar Negeri harus berbuat apa. Sangat clear langkah-langkahnya yang ditangani Menteri Luar Negeri. Berikutnya bagaimana Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri semua telah bekerja sesuai standar. Kalau kita tidak punya protokol pasti semau berantakan," imbuhnya.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
-
Wabah Corona: Malaysia Tutup Sistem Autogate di Seluruh Pintu Masuk Negara
-
Tak Lagi Khawatir Corona, IHSG Mulai Bergerak Menguat
-
BPJS Kesehatan Tak Menanggung Biaya Pasien Virus Corona
-
Ditanya Kesiapan Hadapi Corona, Moeldoko Akui Perlu Perbaikan Komunikasi
-
Wabah Corona, Hotman Paris: Sopir Taksi Aja Waspada, Gimana Bandara Kita?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra