Suara.com - Anggota DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani menanggapi ihwal wacana Wakil Presiden Maruf Amin yang ingin membuat sertifikasi bebas Corona terhadap setiap warga negara asing (WNA) yang memasuki wilayah Indonesia.
Menurut, Arsul, pembuatan sertifikasi tersebut tidak cukup efektif, mengingat penyakit itu merupakan kondisi dinamis seseorang.
Ia berujar, bisa saja saat dicek sehat namun, kemudian hari terinfeksi penyakit lainnya. Kendati begitu, ia belum memberikan pernyataan lanjutan apakah setuju atau tidak terhadap usulan Maruf Amin.
"Saya belum tahu persis apa yang dimaksudkan dengan sertifikasi bebas corona karena kan penyakit itu kan berkembang ya, hari ini kita sehat ya, tapi kita tidak tahu dua, tiga hari yang akan datang," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Ya sama juga dengan misalnya, hari ini katakanlah kita diduga terinfeksi begitu ya, tapi kemudian juga kan sembuh. Karena faktualnya juga dari semua yang terinfeksi itu jauh lebih banyak yang sembuh daripada yang katakanlah meninggal dunia," sambung Arsul.
Arsul berpandangan, ketimbang direpotkan dengan persoalan pembuatan sertifikasi, sebaiknya pemerintah berfokus kepada penanganan dan pencegahan virus Corona lewat pusat krisis atau crisis managament.
"Jadi yang paling penting menurut saya adalah yang harus kita dorong adalah crisis menagement pemerintah. Ini sekali lagi bisa dari hari ke hari membaik, menunjukkan kesiapan pemerintah di dalam menghadapi pandemi Corona ini," kata Arsul.
Sebelumnya, Wapres Maruf Amin melontarkan wacana untuk menerbitkan sertifikasi bebas virus corona bagi WNA yang masuk ke Indonesia.
Menurutnya, sertifikasi tersebut bisa menjadi alat pemantauan agar penyebaran virus corona Covid-19 bisa dicegah setelah 2 WNI dinyatakan positif terinfeksi.
Baca Juga: Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona: Jangan Takut-takuti Warga
"Selain pemeriksaan kesehatan di pintu-pintu masuk Indonesia, memperketat pengawasan bisa diterapkan sertifikasi bebas corona,” kata Wapres Maruf Amin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
Bukan hanya itu, bagi siapa pun yang hendak masuk ke Indonesia bisa diperiksa lebih dulu riwayat perjalanannya. Sebab, virus corona juga sudah menyebar di banyak negara, baik Asia, Australia, Amerika, hingga Eropa.
"Pokoknya kami akan memperketat masuknya wisatawan mancanegara atau juga WNI yang pulang dari luar negeri.”
Tag
Berita Terkait
-
RSUP Persahabatan Tegaskan Tidak Keluarkan Sertifikat Bebas Corona Covid-19
-
Cegah Corona, Pemprov DKI Minta Warga dari Luar Negeri Tak Keluar Rumah
-
Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona: Jangan Takut-takuti Warga
-
Bikin Panik, Dinkes Hapus Kata Suspect Virus Corona 65 Warga Jawa Timur
-
Melanie Subono Bagikan Masker Gratis, Ini Caranya Bagi yang Mau
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India