Suara.com - Sebanyak 12 orang di Bali diawasi karena diduga terinfeksi virus corona. Hal itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit di Pulau Dewata. Di antaranya di RSUP Sanglah ada 6 orang, di RSUD Sanjiwani Gianyar 3 orang, 1 orang di RSUD Tabanan, 1 orang di RS Mangusada Badung, dan 1 orang di RS Siloam.
"Dari data yang ada saat ini, masih ada 12 orang pasien dalam status pengawasan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Kamis (5/3/2020).
Jumlah pasien yang berstatus dalam pengawasan tersebut bertambah empat orang, dari yang sebelumnya disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Rabu (4/3/2020) sebanyak delapan pasien.
Suarjaya mengemukakan dari 12 pasien dalam status pengawasan tersebut kalau dilihat dari kewarganegaraannya, untuk pasien yang dirawat di RSUP Sanglah sebanyak 2 orang merupakan WNI. Sementara itu, 1 orang merupakan warga negara Jepang, 1 dari Slovakia, dan 2 dari Denmark. Untuk jenis kelamin sebanyak 4 orang laki-laki dan 2 perempuan.
"Kemudian di RSUD Sanjiwani, 2 dari Denmark dan 1 dari Slovakia. Satu laki-laki dan dua perempuan," ujarnya.
Sedangkan pasien di RSUD Tabanan merupakan warga negara Rusia, perempuan, sementara di RSD Mangusada dari Denmark berjenis kelamin laki-laki. Untuk yang dirawat di RS Siloam dari Inggris berjenis kelamin perempuan.
"Kami masih menunggu hasil lab 12 orang ini yang rencananya hari ini keluar 8 dan sisanya kemungkinan besok, Jumat (6/3). Mudah-mudahan kalau lancar bisa keluar sesuai rencana. Kami terus koordinasi dengan Balitbangkes di Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, jika dilihat data secara kumulatif dari sejak Januari 2020 hingga saat ini, kata Suarjaya, pasien yang dalam status pengawasan total ada 35 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balitbangkes, Kementerian Kesehatan, sebanyak 23 pasien telah dinyatakan negatif COVID-19.
Baca Juga: 1 Keluarga di Singkawang Diduga Kena Corona, Gubernur Akui Pemda Lamban
"Jadi tinggal 12 orang yang dalam kategori pengawasan," ucapnya.
Suarjaya pun menandaskan bahwa sistem kesehatan di Bali telah memiliki kemampuan dan pengalaman untuk menangani virus sejenis, seperti SARS dan MERS. Pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/kota juga telah melakukan upaya serius untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 ini. "Jadi, kami harapkan tidak ada lagi keraguan dari publik kalau kami tidak mampu menangani," ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat di Pulau Dewata untuk tidak panik dan tidak takut berlebihan. "Karena sesungguhnya rasa panik lebih berbahaya daripada virus corona itu," katanya. Pilihan yang terbaik, lanjut dia, dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga agar tetap sehat dan bugar karena dengan kondisi sehat dan bugar akan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Yang sangat penting jangan lupa berdoa agar Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan) selalu melindungi kita semua," ucap Suarjaya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil