Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo memberikan kejutan kepada salah satu warganya yang tinggal di Desa Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jateng, yakni Alif Nur Prabowo. Secara tiba-tiba, Ganjar menghadiri pernikahannya, Jumat (6/3/2020).
Melihat hal tersebut, Alif (24) tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Semula hanya berharap mendapatkan karangan bunga dari Ganjar di hari pernikahannya dengan Mufidatul Chasanah.
"Saya ndak ngundang, saya cuma berharap dapat karangan bunga dari Pak Ganjar. Eh malah datang. Pak Ganjar yang datang. Rasanya seperti mimpi, sama sekali tidak menyangka," kata Alif, sembari terus menyunggingkan senyuman.
Bagi Alif, Ganjar adalah sosok inspiratif yang menjadi penyemangatnya untuk sembuh. Sejak berusia dua tahun, Alif menderita talasemia atau kelainan darah bawaan yang mengakibatkan kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.
Kondisi ini membuatnya harus rutin mengonsumsi obat dan transfusi darah tiga minggu sekali.
"Orang (penderita) talasemia itu, kalau tidak punya semangat pasti terpuruk. Salah satu penyemangat saya, ya Pak Ganjar. Orangnya lincah, bersemangat dan kata-katanya yang penuh motivasi membuat saya bersemangat untuk terus menggapai cita-cita," ucap Alif.
Ganjar, yang memang tengah kunjungan kerja di Purwokerto, mengaku sengaja menyempatkan diri hadir ke kediaman Alif. Tak sendirian, Ganjar datang bersama anggota Komunitas Thalasemia Banyumas, yang selama ini bersama-sama dengan Alif aktif mengedukasi masyarakat tentang thalasemia.
“Saya sengaja ingin memberikan ucapan selamat sekaligus mengedukasi masyarakat. Selama ini, masyarakat memandang negatif pengidap talasemia karena takut tertular. Padahal talasemia itu tidak menular, namun memang ada resiko-resikonya. Apabila ingin menikah, khususnya risiko pada keturunan. Nah, ini saya datang sekaligus memastikan, Mas Alif dan Mbak Fida sudah diedukasi soal itu," terang Ganjar.
Menurut Ganjar, berdasarkan imbauan Kementerian Kesehatan, penderita talasemia harus menjalani prosedur pengecekan darah sebelum menikah. Maka ia pun senang, karena perintah dari pusat itu sudah dilaksanakan di Jateng.
Baca Juga: Apresiasi Guru Agama, Pemprov Jateng Alokasikan Insentif Rp 253,7 Miliar
"Mudah-mudahan mereka ini sudah paham risikonya dan mengerti tentang segala kemungkinan yang akan terjadi pada keturunannya," pungkasnya.
Seorang anggota Komunitas Thalasemia, Sugiyo mengatakan, stigma negatif pada penderita talasemia harus dikikis dengan cara mengedukasi masyarakat.
"Talasemia tidak menular, tapi bisa menurun ke keturunan. Itu pun jika pasangan itu salah satunya tidak menderita thalasemia, ada kemungkinan anaknya normal. Saya sendiri sudah punya dua anak, dan mereka semua sehat," ucap Sugiyo.
Berita Terkait
-
Musim Corona, Ganjar Marah Jateng Tak Punya Lab Khusus Penyakit Infeksi
-
Anak Tuna Netra Minta Kartu Khusus Disabilitas kepada Gubernur Jateng
-
Apresiasi Guru Agama, Pemprov Jateng Alokasikan Insentif Rp 253,7 Miliar
-
Resmi! Kapal Pesiar Viking Sun Dilarang Masuk Semarang, Putusan Ganjar
-
Masker Banyak Ditimbun, Ganjar: Jangan Bersenang-senang di Atas Penderitaan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan
-
Kepala BGN Ngaku Tak Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Bersih
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas