Suara.com - Remaja berusia 17 tahun asal Johor, Malaysia memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 sebuah mal.
Jun, nama anak itu, dikabarkan mengakhiri hidupnya karena menjadi korban perundingan atau bullying.
Anak-anak yang mengganggu Jun datang ke pemakaman untuk meminta maaf.
Dilaporkan China Press, Kamis (5/3/2020), pemakaman Jun diadakan di Johor, tempat keluarga dan teman-temannya berkumpul.
Dua anak yang mem-bully hadir dalam pemakaman dan ditemani oleh orang tua mereka. Mereka bermaksud meminta maaf kepada keluarga Jun.
Ketika mereka berkumpul di sekitar peti mati, orang tua Jun bertanya, "Jika putramu yang melompat, apa yang akan kamu lakukan? Anak saya tidak punya pilihan selain melompat".
Ayah Jun juga berbicara kepada para pelaku, mengatakan bahwa selama mereka jujur, dia akan memaafkan mereka.
Dia hampir kehilangan kesabaran ketika mengatakan ini, tetapi keluarganya menahannya dan mencoba menghiburnya.
Suasana agak memanas ketika kerabat Jun mengepung dua pengganggu dan berteriak kepada mereka.
Baca Juga: Virus Corona Merebak di Indonesia, Anies Dituding Mau Jadi Pahlawan
Ada juga yang menegur orang tua mereka karena dianggap tidak bisa mendidik anak-anak. Orang tua pelaku tidak bisa berkutik.
Anggota keluarga Jun mengadakan konferensi pers pagi ini. Ibu Jun mengatakan bahwa anaknya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi dan dia tidak tahu bahwa dia sering diganggu di sekolah, menurut China Press Johor.
Dia hanya diberitahu tentang apa yang terjadi dengan teman sekelasnya setelah insiden itu.
Ibu Jun mengatakan bahwa putranya sering mengeluh karena kartu-nya untuk membeli makan di kantin selalu dicuri.
Pernah juga, Jun menemukan tas sekolahnya dituangi saus pedas. Jun juga akan dimarahi dengan kata-kata umpatan oleh para pelaku.
Dilaporkan Worldofbuzz, Kamis (5/3/2020), teman sekelas juga mengungkapkan apa yang terjadi sebelum Jun bunuh diri.
Berita Terkait
-
Pakaian Dalam Disikat Maling Jemuran, Perempuan Ini Rugi Jutaan Rupiah
-
Geger! Mertua Bunuh Menantu, Mayatnya Membusuk Dikubur di Sawah
-
Wabah Corona: Malaysia Tutup Sistem Autogate di Seluruh Pintu Masuk Negara
-
Ikuti Vietnam, 4 Negara Asia Tenggara Ini Berhasil Sembuhkan Pasien Corona
-
Kotor Banget, Turis Jerman Mau Santai Malah Berujung Bersihin Pantai
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap