Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi buka suara terkait kabar kaburnya dua pengemudi ojek online (ojol) yang diduga terinfeksi Virus Corona di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Oscar menjelaskan, pihaknya sudah meminta Dinas Kesehatan Batam untuk melakukan pengawalan terhadap dua ojol tersebut yang telah kabur karena tidak ingin dikarantina.
"Kita minta teman-teman dari Dinas Kesehatan Batam untuk mengawal ini (dua pengemudi ojol yang menolak dikarantina)," ujar Oscar di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (6/3/2020).
Lantaran, kata dia, dari sisi peraturan perundang-undangan, orang yang diduga suspect seharusnya berada dalam pengawasan dan mengikuit protokol kesehatan yang ada.
"Artinya dari sisi peraturan perundang-undangan, memang orang yang ditengarai dan tentunya dalam pengawasan harusnya dia ikut dengan protokol yang ada. Jadi, saya yakin kalau itu nanti coba nanti kita akan cek di Batam ya. Nanti akan segera kita lakukan pengawalan."
Oscar mengemukakan, hal itu mengacu pada ketentuan-ketentuan perundang-undangan tentang wabah penyakit menular ada sanksi yang diberikan. Meski begitu, pihaknya tidak memberikan sanksi kepada kedua pengemudi ojol yang diduga menjadi suspect.
Kemenkes, kata Oscar, akan melakukan langkah persuasif dan pengawasan kepada kedua driver ojol yang diduga suspect melalui Dinas Kesehatan Batam.
"Tentunya kalau berpijak kepada ketentuan perundang-undangan wabah, tentunya ada hal-hal yang bisa dikenakan. Tapi, tentunya kita tidak semerta-merta seperti itu. Secara persuasif, pengawalan dan pengawasan dilakukan teman-teman dinas kesehatan yang bersangkutan."
Untuk diketahui, sebelumnya dua pengemudi ojol yang diduga terinfeksi Virus Corona di Batam kabur. Hingga saat ini, jejak keduanya masih belum ditemukan.
Baca Juga: Selain Driver Ojol, PRT dan Sopir di Batam Diisolasi karena Suspect Corona
Keduanya diduga tertular Virus Corona setelah mengangkut Warga Singapura yang tertular Virus Corona. Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menyebut keduanya diduga sengaja menghindar dari petugas Dinas Kesehatan Provinsi Kepri setelah mengetahui hendak dikarantina.
Keduanya hingga saat ini belum dikarantina.Satu orang sempat kabur dari lokasi karantina di Batam, sedangkan satu orang lagi menolak dikarantina. Tjetjep mengaku tak mengetahui keberadaan keduanya saat ini.
"Satu kabur dari karantina, dan satu lagi menolak, dan tak bisa lagi dihubungi," ujar Tjeptjep Yudiana di Batam, Kamis (5/3/2020) kemarin.
Berita Terkait
-
2 Lagi WNI Dinyatakan Positif Virus Corona: Usia 32 dan 34 Tahun
-
Pasien Meninggal di RSPI SS, Sang Anak Punya Riwayat Pulang dari Singapura
-
Corona Merebak di Indonesia, Pabrik Es Krim Aice Larang Buruh Keluar Mess
-
Selain Driver Ojol, PRT dan Sopir di Batam Diisolasi karena Suspect Corona
-
Jejak Virus Corona di Batam, dari Orang Singapura, Ojek Online Hingga PRT
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong