Suara.com - Beredar foto surat imbauan pabrik es krim Aice yang melarang para pekerja di pabriknya yang tinggal di mess keluar dari mess tersebut. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona.
Foto imbauan tersebut diunggah oleh Juru Bicara Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F-SEDAR) Sarinah melalui akun Twitter @sherrrinn. Ada empat foto berisi imbauan dari pabrik menindaklanjuti penemuan dua kasus virus corona di Indonesia.
Dalam surat imbauan tersebut memuat 11 poin imbauan yang wajib ditaati oleh para buruh. Salah satunya adalah larangan buruh keluar dari mess pabrik meskipun hari libur.
"Mulai pada tanggal 4 Maret 2020, seluruh staf yang tinggal di mess pabrik tidak diperkenankan keluar dari area pabrik termasuk hari Sabtu dan Minggu (bagi karyawan yang berkepentingan kerja ke Logistik Mega agar membuat catatan secara internal departemen logistik).
Bila hendak keluar area pabrik personal harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kepala Departemen terkait dan menginformasikan kepada Tim Pencegahan.
Apabila ada terdapat personal yang keluar tanpa izin maka akan dikenakan sanksi penghapusan fasilitas tinggal mess dan penanggungjawab departemen akan menerima insentif negatif sebesar Rp 1.000.000," demikian bunyi aturan dalam surat seperti dikutip Suara.com, Jumat (6/3/2020).
Tak sampai di situ, perusahaan juga membatasi buruh yang hendak keluar membeli keperluan pribadi. Mereka hanya diizinkan keluar satu hingga dua kali dalam seminggu dan hanya diizinkan seorang per mess yang boleh keluar.
"Untuk pembelanjaan barang keperluan pribadi, perusahaan akan menyesuaikan kebutuhan aktual untuk mengatur jadwal pembelanjaan 1-2 kali/minggu (1 orang/mess)," tulisnya.
Selain itu, seluruh buruh diminta untuk mengenakan masker selama berada di area pabrik. Setiap buruh yang hendak masuk pabrik harus diperiksa terlebih dahulu suhu tubuhnya, jika suhu diatas 37,2 derajat celcius maka diminta untuk pulang dan memeriksakan diri ke rumah sakit.
Baca Juga: BUMN Ini Kena Harapan Palsu dari Perancis soal Masker
Perusahaan juga menutup area merokok di pabrik dan tidak mengizinkan buruh untuk ke lokasi tersebut.
Sarinah menilai sikap perusahaan terlalu berlebihan terhadap merebaknya virus corona. Ia juga mendapat laporan bahwa mess perusahaan kini makin ramai dipenuhi oleh keluarga dari China.
"@KemenkesRI mohon cek mess ekspatriat Aice karena sejak virus corona merebak, mess makin ramai," ujar Sarinah.
Hingga berita ini disusun, Suara.com masih mencoba konfirmasi dengan pihak perusahaan Aice.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
-
Polisi Jual Masker Sitaan, Mahfud: Asal Uangnya Tak Dimakan Sendiri
-
3 RS Rujukan di Jakarta Siapkan 5 Persen Ruangan Khusus Pasien Corona
-
Setelah Surabaya, Kini Bali Tolak Kapal Pesiar Viking Sun karena Corona
-
Contohkan Gaya Cuci Tangan, Jokowi Disindir Bikin TikTok Cegah Corona
-
Sosialisasi Pencegahan Corona PT KAI Operasikan Rail Clinic
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana