Suara.com - Ayah APA, korban pembunuhan NF, gadis pembunuh di Sawah Besar, Jakarta Pusat berharap pelaku pembunuhan anaknya dihukum mati. APA, bocah 6 tahun dibunuh NF dengan sadis.
Ayah korban berinisal K (40), berharap agar NF diberikan hukuman berat atas perbuatannya. Bahkan, K meminta agar NF dihukum mati.
"Kalau saya sih berharap karena memang ini sudah pembunuhan ya ada hukuman buat dia. Hukuman setimpal. Ya paling tidak hukuman mati lah," kata K saat dijumpai di kediamannya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
K mengaku tak menyangka kalau NF yang membunuh buah hatinya. Sebab, APA hampir setiap hari bermain dengan adik dari NF.
Bahkan, K sudah mengenal sosok gadis pembunuh NF sedari dia kecil. Meski tak mengenal lebih jauh, setidaknya K kerap bertemu dengan NF sebab rumah keduanya berdekatan.
"Saya tidak nyangka dia bisa bunuh anak saya. Soalnya sudah lama anak saya main dirumah dia. Jadi saya sudah tahu dia (NF) dari kecil," sambungnya.
K mengakui, buah hatinya memang sering bermain dengan adik dari NF. Dalam hal ini, korban hanya bermain ke rumah NF kalau adik dari NF sedang disana.
"Kalau anak saya memang akrab sama adik pelaku. Kan seumuran sama anak saya. Kalau nggak ada dia (adik pelaku) anak saya juga tidak berani main. Dia lebih asik main sama yang seumuran," tutup K.
Sebelumnya, pada Kamis (5/3/2020) sore, hasrat dalam diri NF sudah tidak terbendung lagi. Saat itu, di rumahnya hanya ada dia dan korban berinsial APA.
Baca Juga: Cerita Ayah Korban Pembunuhan Sawah Besar, Cari APA Sampai Kawasan Senen
Oleh NF, korban diminta untuk mengambil mainan yang berada di dalam bak kamar mandi. Setelah bocah nahas tersebut berada di dalam bak, NF lantas menengelamkannya.
Tak hanya ditenggelamkan, NF juga mencolok leher korban saat berada di dalam bak. Setelah bocah itu lemas, NF lantas membawa korban keluar dari dalam bak.
Namun, darah keluar dari hidung korban. NF lantas menyumpal hidung korban menggunakan tisu dan mengikatnya.
Semula, NF hendak membuang korban yang sudah lemas tak berdaya. Karena hari sudah sore, maka NF menyimpan bocah tersebut ke dalam lemari.
Pada Jumat (6/3/2020) pagi, NF kebingungan ihwal lokasi pembuangan jasad korban. Saat itu, NF hendak berangkat ke sekolah. Dalam perjalanan, dia mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian lain dan melapor ke Polsek Metro Taman Sari.
Dalam ungkap kasus yang di helat di Mapolrestro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020), polisi belum menghadirkan NF, orang tua NF, hingga pakar psikologi. Untuk itu, polisi belum bisa berbicara lebih jauh ihwal kondisi psikologi NF.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas