Suara.com - Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat Akhmad Sahal atau Gus Sahal menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih parah daripada Raja Mesir Kuno Firaun.
Pendapat tersebut terlontar, setelah Gus Sahal menyoroti pernyataan Anies saat kampanye Pilgub DKI Jakarta 2016. Menurut Gus Sahal, saat itu Anies menyamakan Basuki Thahaja Purnama alias Ahok sebagai Firaun.
Di mata Anies, konsep pembangunan yang diterapkan Ahok di ibu kota hanya menitikberatkan pada sektor fisik bukan pemberdayaan manusia. Anies pun mengatakan kalau soal membangun kota, Firaun juga bisa.
Terkait hal itu, Gus Sahal mengatakan Anies sengaja menggunakan framing agama untuk melancarkan kemenangannya.
Pernyataan ini disampaikan lewat video unggahan kanal YouTube CokroTV, Kamis (5/3/2020).
"Ahok digambarkan sebagai sosok Firaun zaman now, pemimpin non muslim yang angkuh, sombong dan zalim. Sedangkan Anies sepertinya ingin menampilkan diri sebagai Musa zaman now pejuangan keadilan untuk rakyat yang selama ini tertindas," kata Gus Sahal.
Bagi Gus Sahal, tindakan ini menandakan bahwa Anies ingin warga muslim Jakarta tak menilai Ahok dari capaian dan kinerjanya. Namun, klaim tersebut justu berbanding terbalik dengan kondisi sekarang.
Semasa kepemimpinan Anies, warga Jakarta menderita karena situasi yang semrawut akibat bencana banjir yang berjilid-jilid, program-program tak terlaksana, pemangkasan anggaran penting dan ajang Formula E.
"Inilah cara Anies untuk menutupi ketidakbecusannya dengan pakai politisasi SARA," ucap Gus Sahal.
Baca Juga: Pendeta Cabul Surabaya Ditangkap saat Mau Lari ke Luar Negeri
Ia pun melanjutkan, "Bahayanya politisasi SARA adalah pembodohan atas nama agama untuk menutupi buruknya kinerja. Bagi Anies ini menjadi keuntungan karena dengan begitu dia tak perlu repot-repot nunjukin prestasi. Di mata pendukungnya prestasi keberhasilan Anies karena menjadi gubernur seiman".
Melihat kenyataan sedemikian rupa, Gus Sahal pun menyebut Anies lebih parah dibandingkan Firaun.
"Kalau pakai ukuran Anies sendiri tentang Firaun, ia justru lebih parah dibanding Firaun. Firaun setidaknya berhasil membangun kotanya dengan megah, sedangkan Anies justru menenggelamkan kotanya" tandas Gus Sahal.
Bahkan, menurutnya skor Anies dalam membangun kota jauh dibandingkan Firaun.
"Jadi kalau dinilai berdasar standar Anies sendiri tentang Firaun, skor dia tetap aja nyungsep. Menyaingi Firaun aja gak becus, apalagi mengunggulinya," kata Gus Sahal, memungkasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam