Suara.com - Kapal pesiar Italia yang ditolak oleh otoritas pelabuhan Malaysia dan Thailand, merapat di Marina Bay Cruise Center, Singapura, Selasa (10/3/2020) hari ini pukul 7.35 pagi waktu setempat, lebih awal dari jadwal semula pukul 9.
Sejumlah penumpang kapal Costa Fortuna menengok keluar dari balkon saat kapal pesiar itu merapat, kutip The Straits Times, hari ini.
Kelompok pertama penumpang kapal itu meninggalkan kapal dengan kawalan pejabat setempat menuju bus yang sudah menunggu.
Kelompok itu berisikan sekitar 20 orang, terdiri dari orang asing yang sebagian besar berusia paruh baya.
Sementara penumpang lainnya menaiki bus menuju Hotel Carlton dan Crowne Plaza Bandara Changi, termasuk seorang yang mengaku sebagai warga negara Jerman.
Petugas medis dari Departemen Kesehatan akan memeriksa kondisi penumpang satu persatu, terutama bagi yang memiliki riwayat perjalanan ke utara Italia dalam 14 hari terakhir.
Bagi mereka yang memiliki gejala demam atau penyakit pernapasan lainnya akan dirujuk langsung ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular.
Sementara penumpang yang tak memiliki gejala apa pun akan dibawa langsung ke bandara untuk ikut penerbangan selanjutnya.
Dalam pernyataan bersama pada Senin malam, Kementerian Kesehatan, Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) dan Singapore Tourism Board (STB) mengatakan juga mereka akan memeriksa suhu tubuh para penumpang.
Baca Juga: Cegah Corona, Thailand Wajibkan Turis Kantongi Sertifikat Medis
“Penumpang yang diidentifikasi untuk pengujian Covid-19 namun menolak, tak akan diizinkan masuk ke Singapura,” ujar lembaga itu.
Sebelumnya, MPA dan STB juga menyatakan bahwa tak ada satu pun penumpang kapal itu yang mengalami demam atau memiliki gejala penyakit pernapasan.
Costa Cruises, yang mengoperasikan Costa Fortuna, mengatakan bahwa semua penumpang sehat dan tidak menunjukkan gejala COvid-19.
Singapura adalah pelabuhan asal bagi Costa Fortuna, dan sejak Desember lalu telah 16 kali menerima kapal itu
Menurut data rencana perjalanan kapal, Costa Fortuna meninggalkan Singapura dua pekan lalu dan berkeliling ke Koh Samui dan Laem Chabang di Thailand, sebelum menuju ke Sihanoukville, Kamboja.
Kapal dijadwalkan untuk mampir ke Phuket, Penang dan Port Klang, namun ditolak masuk oleh Thailand dan Malaysia.
Berita Terkait
-
Cegah Corona, Thailand Wajibkan Turis Kantongi Sertifikat Medis
-
Cek Fakta: Benarkah Pengguna Facebook Sudah Ramalkan Virus Corona di 2016?
-
Israel Wajibkan Seluruh Warganya yang Tiba dari Luar Negeri Dikarantina
-
Tampil di All England 2020, Sindhu Tolak Jabat Tangan, Cukup Namaste
-
Pasien Positif Corona di Indonesia Berkurang 2, Jadi 17 Orang
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana