Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menutup mata dengan banyaknya penolakan dari berbagai elemen masyarakat, terutama kaum buruh, terhadap Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Hal itu diungkapkan Arsul berdasarkan kesan yang dimunculkan Jokowi saat melangsungkan pertemuan dengan elite partai koalisi pada Jumat pekan lalu. Arsul mengungkapkan, Jokowi menyadari adanya gejolak penolakan dari masyarakat.
"Kesan saya, dia (Jokowi) mengetahui ada resistensi dari elemen masyarakat terhadap RUU Cipta Kerja. Tapi kita juga memahami bahwa resistensi paling besar ada pada kluster ketenagakerjaan, kemudian kritik terhadap hal-hal perizinan khususnya subkluster terkait lingkungan. Itu beliau terangkan semua, jadi beliau paling tidak mendapatkan informasi," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Meski sudah mengetahui adanya penolakan, Arsul mengatakan Jokowi berharap RUU Omnibus Law Cipta Kerja tetap terus berlanjut. Solusinya ialah dengan membahas bersama dengan pihak-pihak terkait, utamanya kelompok pekerja.
Dalam pertemuannya, Arsul sempat menyampaikan perkembangan dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani kepada Jokowi mengenai komunikasi yang telah dibangun kepada kelompok pekerja menyoal RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Ya beliau katakan agar dibahas bersama-sama. Saya secara informal kepada beliau juga menyampaikan bahwa Kadin, karena saya komunikasi dengan Pak Rosan bahwa terus menjalin komunikasi dengan serikat-serikat pekerja. Pak Jokowi bilang hal yang bagus karena pemangku kepentingannya ini kan sebetulnya kelompok pengusaha dan kelompok pekerja. Justru didorong terus," katanya.
Untuk diketahui, sejumlah elemen buruh dan masyarakat lainnya menggelar aksi penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang telah diserahkan pemerintah kepada DPR beberapa waktu lalu. Aksi penolakan tersebut terjadi di sejumlah kota yang ada di Indonesia.
Berita Terkait
-
Warga Banyuwangi Curhat saat Demo Omnibus Law: Pemerintah Seperti Malaikat
-
Aksi Omnibus Law Surabaya: Undang-undangmu Lebih Kejam dari Undangan Mantan
-
Ditanya Imbas Omnibus Law yang Berdampak pada Hak Buruh, Menaker Bungkam
-
RUU Omnibus Law Cipta Kerja Diklaim Dapat Dukungan dari Bank Dunia
-
Buruh Es Krim Aice: Omnibus Law Bukan Cipta Kerja Tapi Cipta Profit!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma