Suara.com - Taiwan merupakan salah satu negara yang berlokasi paling dekat dengan China, pusat penyebaran virus corona baru Covid-19.
Meski hanya berjarak 80 mil, Taiwan sukses menekan penyebaran virus corona di negaranya.
Dikutip dari laman Worldometers.info, hingga Kamis (12/3/2020), total kasus virus corona di negara itu tercatat ada 48 kasus dengan jumlah pasien meninggal satu orang dan 17 pasien dinyatakan telah sembuh. Masih tersisa 30 orang lagi yang menjalani perawatan isolasi.
Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga China lainnya seperti Korea Selatan yang memiliki lebih dari 7.500 kasus dan Jepang dengan 530 kasus.
Angka kasus Taiwan juga jauh lebih baik dibandingkan negara yang jauh dari China, salah satunya Amerika Serikat yang telah memiliki lebih dari 700 kasus.
Sebagai negara dengan angka kunjungan warga China yang cukup tinggi, Taiwan sukses mencegah penyebaran virus corona di negaranya.
Berikut cara Taiwan dalam mengendalikan virus corona yang bisa dijadikan pelajaran untuk negara lainnya, seperti dialihbahasakan dari NBC News.
1. Tetap Waspada dan Proaktif
Pada 31 Desember 2019, dihari yang sama dengan pengumuman temuan pneumonia berat di Wuhan, China, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan langsung melakukan inspeksi penumpang maskapai yang tiba di Taiwan dari Wuhan.
Selanjutnya, Taiwan mendapatkan izin untuk mengirim tim ahli mereka ke China dalam misi pencarian fakta pada 12 Januari. Setelah kembali, Taiwan memerintahkan semua rumah sakit melakukan pengujian dan melaporkan adanya temuan kasus.
Baca Juga: Dari Koleksi Gambar Seram, NF Disebut Punya Sifat Sadistis dan Psikopat
Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi mereka yang terinfeksi, melacak kontak mereka, mengisolasi orang yang terlibat hisehingga mencegah virus menyebar ke masyarakat.
Semua itu dilakukan sebelum Taiwan mengonfirmasi kasus virus corona pertama mereka pada 21 Januari.
2. Menyiapkan Pusat Komando
Pada 20 Januari 2020, Taiwan mengaktifkan Pusat Komando Epidemi untuk melakukan serangkaian pengendalian epidemi. Pusat komando itu dipimpin oleh Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung.
Mereka menyelidiki kasus yang dicurigai, melakukan koordinasi dari kementerian dengan pemerintah daerah, mengalokasikan dana, memobilisasi personel hingga memberikan sosialisasi disinfeksi ke sekolah-sekolah.
Pada 26 Januari setelah ditemukan kasus pertama, Taiwan langsung menolak kedatangan warga Wuhan. Langkah ini diberlakukan lebih awal dibanding negara manapun di dunia.
3. Mendeteksi dan Melacak Kasus dengan Teknologi
Taiwan mengerahkan monitor suhu di bandara, sama seperti penanganan wabah SARS pada 2003. Penumpang juga akan dipindai kode QR dan melaporkan riwayat perjalanan dan kesehatan untuk dikirim langsung ke Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan.
Berita Terkait
-
Dua Pasien Negatif Corona Belum Dipulangkan, RSPI: Tunggu Hasil Lab Kedua
-
Sebut Rumah Pasien Corona Dekat Stasiun, Pemprov DKI: Kita Perlu Waspada
-
Pandemi Virus Corona Covid-19 Meluas ke Amerika Selatan hingga Eropa Timur
-
Sudah Membaik, Satu PDP Corona di RSPI Sulianti Saroso Dipulangkan Sore Ini
-
Saran dari Ahli Gizi, 5 Tips Jaga Kekebalan Tubuh saat Corona Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional