Suara.com - Pemerintah Filipina resmi menetapkan kawasan metro Manila sebagai wilayah karantina virus corona Covid-19. Dengan demikian, Manila kekinian tertutup bagi siapa pun yang hendak keluar maupun masuk kawasan.
Seperti diberitakan Abs-cbn.com, lockdown tersebut diberlakukan selama satu bulan, yakni terhitung tanggal 15 Maret hingga 14 April 2020.
Blokade terhadap kota Manila tersebut diberlakukan seiring kebijakan pemerintah yang menaikkan status waspada Covid-19 menjadi Code Red.
Sebab, otoritas kesehatan Filipina menemukan penyebaran virus corona tak lagi dikarenakan warga asing tapi transmisi lokal.
“Manila diblokade. Karantina masyarakat diberlakukan untuk seluruh penghuni Metro Manila,” kata Presiden Rodrigo Duterte saat mengumumkan kebijakan itu, Kamis malam.
Duterte sendiri mengklaim, kebijakan lockdown terhadap Manila tidak bernilai politis, melainkan atas alasan mencegah Covid-19.
Untuk diketahui, kaum oposan menilai Duterte sengaja memblokade Manila karena takut kekuasaannya jatuh.
"Itu murni blokade. Tidak ada perebutan kekuasaan di sini ... Ini hanya masalah melindungi dan membela Anda dari COVID-19, " klaim Duterte.
Duterte mengatakan, perjalanan darat, udara domestik, dan laut domestik ke dan dari Metro Manila akan dilarang selama periode tersebut.
Baca Juga: Salam Siku Dengan Erick Thohir, Cara Kepala BNPB Cegah Virus Corona
Penangguhan seluruh kegiatan sekolah semua tingkatan di Manila yang sudah dimulai sejak 10 Maret akan diperpanjang hingga 12 April 2020.
Namun, Duterte menegaskan sistem transportasi massal akan tetap beroperasi sepanjang periode karantina.
"Semua perusahaan manufaktur, ritel, dan layanan akan tetap beroperasi selama periode yang sama, asalkan mengikuti persyaratan0persyaran,” kata dia.
Duterte juga mengatakan, pekerjaan di semua lembaga pemerintah—kecuali untuk pekerja kesehatan dan darurat—ditangguhkan.
Untuk diketahui, Filipina hingga kekinian sudah mengonfirmasi 52 kasus virus corona. Dari total itu, 2 di antaranya meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Salam Siku Dengan Erick Thohir, Cara Kepala BNPB Cegah Virus Corona
-
Teka-teki Pasien Nomor 27 Virus Corona di Indonesia Akhirnya Terpecahkan
-
Virus Corona Menyebar saat Tabligh Akbar Malaysia, 600 WNI Ikut Hadir
-
Leicester City Isolasi Tiga Pemain, Diduga Terjangkit Virus Corona
-
Virus Corona: Semua Masjid di Singapura Ditutup, Salat Jumat Dibatalkan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah