Suara.com - Sedikitnya 27 warga di provinsi Khuzestan dan Alborz, Iran tewas usai menenggak alkohol oplosan pada Senin (9/3/2020) waktu setempat. Padahal niat awal mereka meminum alkohol adalah untuk melindungi diri dari virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Mengutip dari ABC News, kematian 27 warga Iran yang keracunan alkohol ini diduga karena mereka termakan hoaks yang beredar di media sosial. Pasalnya, setelah COVID-19 merebak di Iran, banyak kabar bohong seputar COVID-19 berkembang di masyarakat, salah satunya adalah kabar mengenai pencegahan virus corona dengan cara meminum alkohol.
"Beberapa warga mendengar kabar bahwa meminum alkohol dapat membantu mereka melawan virus corona sehingga mereka melakukan itu sebagai langkah pencegahan," ujar Eli Ehsanpour, juru bicara Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz seperti dikutip dari ABC News.
Rumor yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ini membuat warga Iran berbondong-bondong mencari alkohol. Padahal, minuman tersebut dilarang di sana. Akibatnya, mereka membeli alkohol yang digunakan untuk tujuan sanitasi lalu mengoplos cairan tersebut.
Hingga saat ini jumlah penduduk di provinsi Khuzestan yang positif terjangkit COVID-19 berjumlah 73 orang. Sedangkan jumlah penduduk yang dirawat di RS yang berafiliasi dengan Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz karena keracunan alkohol berjumlah 218 orang. Terkait hal ini, Ehsanpour memberikan keterangan lebih lanjut tentang kondisi korban yang dirawat di RS.
"Salah satu korban menderita kebutaan dan beberapa yang lain dalam kondisi kritis," katanya.
Selain di Khuzestan, kabar mengenai tewasnya warga Iran yang menenggak alkohol demi mencegah corona juga terjadi di provinsi Alborz. Setidaknya tujuh orang dilaporkan meninggal akibat termakan kabar hoaks ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Mohammad Aghayari, wakil jaksa kota Karaj kepada Kantor Berita Pelajar Iran atau Iranian Students News Agency.
Saat ini, negara Iran tengah menghadapi situasi krisis akibat COVID-19. Setidaknya sebanyak 10.075 jiwa terkonfirmasi corona dengan kasus kematian mencapai 439 orang dan total yang berhasil sembuh 2.959 jiwa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama