Penggemar Koontz meyakini buku, yang mendeskripsikan sebuah virus bernama 'Wuhan-400', tersebut meramalkan wabah virus Corona. Terlebih, virus itu berasal dari Wuhan, China.
Di peringkat situs Amazon, buku Koontz paling banyak terjual ke-tiga dalam sepekan. Posisinya di belakang buku Whisper Man karya Alex North dan Mirror and the Light besutan Hilary Mantel. Padahal, usia bukunya hampir 40 tahun lho!
Dalam The Eyes Of Darkness, Wuhan-400 disebut sebagai virus bioweapon dengan tingkat kematian 100 persen dalam waktu 12 jam. Tokoh-tokoh itu menjelaskan orang China akan menggunakannya untuk menghapus kota atau negara tanpa perlu dekontaminasi dengan biaya mahal.
Salah satu karakter dalam novel mengatakan: "Mereka menyebut barang-barang Wuhan-400 karena dikembangkan di laboratorium RDNA mereka di luar kota Wuhan."
Adalah warganet pengguna Twitter Nick Hinton, yang kali pertama mengunggah hasil tangkapan layar dari novel Koontz. Dia menulis, "Novel Dean Koontz pada 1981 meramalkan virus corona!"
Tapi benarkah buku itu meramalkan kedatangan virus Corona?
Berdasarkan penelusuran kantor berita Reuters diketahui bahwa memang benar Koontz menulis soal virus bernama Wuhan 400 dalam novelnya dan mengacu pada kota Wuhan, tempat muasal virus corona Covid-19.
Tetapi yang digarisbawahi adalah penyakit dalam buku fiksi itu berbeda dari yang terjadi di dunia nyata.
Dalam bukunya Koontz menyebut bahwa Wuhan 400 adalah "sebuah senjata biologis baru China dalam satu dekade". Ia juga menulis bahwa virus itu dibuat oleh laboratorium di luar kota Wuhan.
Baca Juga: Tetap di Mobil, Gunakan Layanan Drive-Through Deteksi Virus Corona
Faktanya, tidak ada bukti bahwa virus corona dikembangkan di dalam laboratorium. Virus itu, berdasarkan penelitian, bermula dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual daging binatang liar. Para ilmuwan yakin bahwa virus itu berasal dari kelelawar dan menjangkiti manusia lewat perantara binatang lain.
Selain itu gejala-gejala penyakit fiksi Wuhan 400 sangat berbeda dari virus corona Covid-19. Koontz dalam novelnya menyebut bahwa Wuhan 400 memiliki masa inkubasi hanya 4 jam. Sementara Covid-19 masa inkubasinya selama 1 - 14 hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?