Suara.com - Vietnam dikabarkan mengembangkan bilik sterilisasi portabel untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). Bilik ini diklaim dapat mendisinfeksi seribu orang per hari.
Dilaporkan Latestly.com, Minggu (15/3/2020), bilik tersebut menggunakan air garam ion, dan telah dirancang dan diproduksi dengan sukses.
Foto bilik sterilisasi portabel ini dibagikan oleh akun Twitter @LunaOi_VN pada Jumat (13/3/2020).
Menurutnya, alat tersebut diciptakan dari hasil kerjasama antara Institut Kesehatan dan Lingkungan Kerja (Kementerian Kesehatan) dengan Universitas Teknologi Hanoi.
Dia menyatakan bahwa begitu seseorang berada di dalam ruangan, dalam 15-20 detik, 90 persen bakteri dan virus di tubuh akan dibersihkan sebelum masuk ke area klinis. 'Lagu korona' konon akan diputar saat ada orang berada di dalamnya.
Sistem bilik diklaim telah dipasang dalam pemeriksaan medis dan area padat untuk memastikan keamanan dan membatasi penyebaran virus berbahaya.
Berdasarkan cuitan tersebut, untuk memakai fasilitas ini, penggunanya tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Akun @LunaOi_VN juga menjelaskan bahwa satu kamar sterilisasi portabel dijual sekitar $ 2.200 atau setara Rp 32,2 juta.
Sistem ini dapat memenuhi kapasitas desinfeksi hingga 1.000 orang per hari. Terdapat instruksi tertulis di ruang desinfeksi bersama dengan rekomendasi untuk pencegahan COVID-19.
Baca Juga: Pemprov Jateng Kecolongan, Satu Penumpang Colombus Masuk Daftar PDP Corona
Alat ini diharapkan mampu mencegah infeksi di daerah padat termasuk pemeriksaan medis dan tempat perawatan, perusahaan, sekolah dan pusat komersial untuk mencegah penyebaran wabah di Vietnam.
Sementara itu, unggahan yang memperlihatkan kamar sterilisasi portabel mendapatkan lebih dari 135 ribu like dan 61 ribu retweet.
Semua Pasien Corona di Vietnam Sembuh, Kemenkes Diminta Konsultasi
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan konsultasi dengan Pemerintah Vietnam. Negara tersebut telah berhasil mengobati seluruh pasien di negaranya yang terinfeksi virus corona hingga sembuh.
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @fedinandhaean2. Ferdinand meminta Kemenkes bisa belajar dari Vietnam.
"Saya sarankan @KemenkesRI agar segera konsultasi dengan pihak Vietnam terkait pengobatan yang mereka lakukan," kata Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Selasa (3/3/2020).
Berita Terkait
-
Bappenas Bantah Informasi Suharso Monoarfa Positif Corona
-
Media Asing Kritik Pernyataan Jokowi: Jamu Belum Terbukti Tangkal Corona
-
Pemprov Jateng Kecolongan, Satu Penumpang Colombus Masuk Daftar PDP Corona
-
Observasi ABK Dua Kapal Pesiar Rampung, Misi Selanjutnya: Grand Princess
-
Gerbong Kereta di Stasiun Pasar Senen Disemprotkan Cairan Disinfektan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis