Suara.com - Sampel pasien yang diduga terjangkit virus corona Covid-19 yang dirawat di RSUD Merauke, Papua, gagal dikirim ke Balitbang Kemenkes di Jakarta.
Pasalnya, manajemen perusahaan penerbangan nasional, Garuda Indonesia Airlways enggan membawanya.
“Memang benar sampel pasien yang diduga terjangkit virus corona, tidak bisa diterbangkan ke Jakarta akibat manajemen GIA menolak menerbangkannya tanpa dilengkapi MSDS (material safety data sheet),” kata plt Dinkes Merauke dr Muskita Nevile kepada Antara, Minggu (15/3/2020).
Akibatnya, sampel tersebut baru dapat dikirim ke Jakarta Selasa (17/3) pekan depan, dengan dilengkapi MSDS atau lembar data keselamatan bahan yang mengandung informasi mengenai sifat-sifat suatu bahan.
embar data ini bertujuan memberikan informasi kepada para pekerja dan personel gawat darurat mengenai informasi penanganan suatu bahan dengan aman.
"Sampel hanya dapat dikirim dengan menggunakan pesawat milik GIA dan Senin (16/3) tidak ada jadwal penerbangan Garuda dari Merauke," kata Nevile seraya mengaku kondisi pasien relatif stabil.
Sampel tersebut dikirim untuk diperiksa guna memastikan apakah pasien tersebut terpapar corona atau tidak.
Selain merawat pasien laki-laki berumur 46 tahun yang punya riwayat perjalanan ke Bogor, 15 tenaga medis yang sebelumnya menangani pasien tersebut juga diisolasi di rumah masing-masing.
Sejak pasien yang hingga kini namanya dirahasiakan dirawat di RSUD Merauke, pasien lainnya yang sebelumnya dirawat di ruangan tersebut dipindahkan ke rumah sakit lainnya di Merauke.
Baca Juga: Perawat Suspect Corona Asal Bekasi Meninggal Dunia
“Pasien yang diduga terjangkit virus corona memang berada di dalam ruang isolasi,” kata Nevile.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Terapis Panti Pijat di Jakarta Suspect Virus Corona?
-
Perawat Suspect Corona Asal Bekasi Meninggal Dunia
-
Satu dari 3 Pasien Isolasi di RS Moewardi Solo Positif Corona COVID-19
-
Sakit-sakitan Pulang dari Hongkong, Warga di Pacitan Diisolasi
-
Pintu Masuk Kantor Bupati Tangerang Dibatasi karena Wabah Virus Corona
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya