Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti menilai, penutupan sejumlah tempat wisata oleh Pemerintah Daerah merupakan langkah tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona COVID-19.
Sebab, menurut Sri, pemerintah daerah lebih paham ihwal situasi daerahnya masing-masing.
"Jadi terkait dengan area publik pada umumnya terutama misalnya adalah untuk tempat wisata, menurut saya penutupan menurut kami itu bila dilakukan oleh pemda dengan pertimbangan tertentu. Bisa dikatakan tepat tergantung dari analisis yang sudah dilakukan pemda masing masing. Karena pemda saya percaya mengetahui persis situasi daerahnya dan apa yang terbaik bagi warganya," kata Sri dalam konfrensi pers di Youtube BNPB, Rabu (18/3/2020).
Meski demikian, Sri meminta agar Pemerintah Daerah memberi alasan logis soal penutupan tempat wisata tersebut. Alasanya, agar masyarakat tahu jika penutupan tempat wisata dilakukan untuk mencegah penyebaran corona dan tidak berpindah ke tempat wisata lain.
"Yang perlu diperhatikan sebetulnya adalah harus disertai dengan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat, kenapa tempat area tersebut ditutup. Sehingga jangan sampai terjadi penutupan di satu area wisata menyebabkan orang kemudian bergerak ke tempat wisata lain yang tidak ditutup. Karena ini artinya masyarakat belum memahami, makna dari penutupan area wisata tersebut," sambungnya.
Untuk itu, Sri mengatakan, penutupan sejumlah tempat wisata adalah sebagai pesan untuk melakukan social distancing. Dia meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan dan menjaga jarak.
"Jadi sekali lagi yang penting adalah sebetulnya pesan pentingnya adalah menghindari kerumunan, menghindari keramaian, harus jaga jarak, itu yang disebut dengan social distansing," tutup Sri.
Berita Terkait
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Karier M Qodari Sebelum Jadi KSP, Kekayaannya Capai Rp260 Miliar
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya