Suara.com - Ratri Anindya, pasien nomor 3 positif virus corona Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh mengakui, tetap beraktivitas semasa dirawat di ruang isolasi.
Bahkan, di balik dinding ruang perawatan, Ratri tetap bekerja. Menurutnya, aktivitas seperti itulah yang menguatkan rasa optimismenya untuk sembuh.
Ratri dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso sejak 4 Maret 2020. Untuk membunuh rasa bosan, ia melakukan berbagai kegiatan.
"Saya bawa laptop karena saya independent producer untuk seni, jadi saya bisa kerja di mana saja," kata Ratri dikutip dari BBC News -- jaringan Suara.com, Rabu (18/3/2020).
Ratri beserta adik dan ibunya (pasien nomor 1 dan 2) sempat dilanda kepanikan karena mulai bosan berada di balik ruangan putih dalam waktu lama.
Adiknya, Sita Tyasutami sempat menangis karena khawatir dengan pengobatan yang tak kunjung usai.
Ketiganya memutuskan untuk tetap aktif. Setiap hari, mereka berolahraga di dalam ruang isolasi.
"Sita sempat usaha pengin head stand di kasur, terus susternya mengingatkan dari intercom, "Mbak Sita hati-hati ya infusnya'" ungkapnya.
Selain itu, Ratri juga aktif menulis konten berbagi pengalaman di media sosialnya. Ia juga sering menelpon kerabat dan keluarga, bahkan aktivitasnya itu ia lakukan di atas kasur sembari jingkrak-jingkrak.
Baca Juga: Dipasang sejak Februari, APILL di Simpang Empat Klebengan Mulai Beroperasi
Semua kegiatan itu ia lakukan demi membunuh rasa bosan. Lama kelamaan, Ratri mulai menikmati kesehariannya di ruang isolasi hingga hari-hari selama dirawat menjadi tak lagi terasa dilalui.
"Lumayan berwarna sih hari-harinya dan lama-lama juga jamnya berasa cepat banget. Tiba-tiba sudah malam," tuturnya.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sejumlah pasien dinyatakan sembuh dari virus corona. Di antaranya, ketiga pasien dengan nomor kasus 01, 02, dan 03.
Menurut Yurianto, ketiganya sudah negatif dari Covid-19 seusai melalui pemeriksaan laboratorium sebanyak dua kali.
"Artinya secara fisik sudah tidak ada keluhan sama sekali, sudah nampak sehat, dan kemudian secara laboratoris sudah tidak ada lagi virus yang ada di tubuhnya," ucap Yuri di RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso, Senin (16/3/2020).
Diketahui, pasien 01 dan pasien 02 adalah anak dan ibu yang pertama kali dinyatakan terpapar virus corona.
Berita Terkait
-
DKI Jakarta Catat Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Indonesia
-
Mahfud MD Sebut Situasi Gelap Virus Corona Puncaknya di Bulan Puasa
-
Update Corona: RS Telat Update Data, Jumlah Pasien Meninggal Jadi 19 Orang
-
Update Pasien Virus Corona Rabu Hari Ini: 19 Orang Meninggal Dunia
-
Larang Ziarah karena Corona, TPU di Jaksel Cuma Buka untuk Kuburkan Mayat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta