Suara.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menilai, pemerintah Indonesia telah terlambat dalam melakukan penanganan penyebaran virus corona baru Covid-19.
Ia berharap, pemerintah sudah bisa memahami masalah yang ada dan segera memperbaikinya.
Hal itu disampaikan oleh JK saat menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk 'Setop Corona: #dirumahaja" pada Rabu (18/3/2020) malam.
"Kita juga agak telat untuk menanganinya secara baik, secara tepat," kata JK seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/3/2020).
Ia menyayangkan proses pengujian tes corona di Indonesia yang masih sedikit. Alhasil, belum banyak orang yang ketahuan terinfeksi corona. Padahal, pengujian menjadi hal yang paling penting dalam penanganan corona.
JK mencontohkan kebijakan Korea Selatan yang menguji sebanyak 200 ribu orang. Dari ratusan ribu orang yang diperiksa, mereka mendapatkan angka pasien positif sebanyak 8 ribuan.
Sementara di Indonesia baru ratusan orang saja yang diperiksa. Terlebih hanya ada satu laboratorium untuk melakukan pengujian.
"Angka di Indonesia bukan disembunyikan tapi kurangnya orang yang dites akibat cuma satu lab, maka yang dinyatakan positif tidak banyak padahal potensinya sangat besar," ungkapnya.
JK berharap pemerintah telah menemukan masalah tersebut dan dapat segera memperbaikinya di pekan ini. Sebab, penyebaran virus corona semakin masif.
Baca Juga: Bertambah! Pasien Positif Corona di Semarang, Sempat ke Berbagai Daerah
"Di minggu terakhir ini saya yakin pemerintah sudah menyadari masalah dan sudah menjalankan prosedur yang baik," tuturnya.
Berita Terkait
-
Sidang Perdana Penyerang Novel, Hakim Minta Jarak Duduk Pengunjung 1 Meter
-
Pasien Positif Virus Corona di Banten Naik 2 Kali Lipat, Jadi 20 Orang
-
Social Distancing Bikin Lelaki Ini Lari dalam Apartemen, Tembus 60 Km!
-
Klaim Jubir Covid-19: Virus Corona Lama-lama Bisa Jadi Flu Biasa
-
Bertambah! Pasien Positif Corona di Semarang, Sempat ke Berbagai Daerah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN