Suara.com - Biaya pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona baru (COVID-19) di Amerika Serikat terbilang tinggi.
Salah satu kasus, pasien positif COVID-19 di daerah Boston mendapat tagihan untuk tes dan perawatan sebesar $ 34.927,43 atau setara Rp 568 juta. Biayanya melambung sebab pasien tersebut tidak terdaftar dalam asuransi apapun.
Berikut ini rincian biaya perawatan untuk COVID-19, dikutip dari, TIME, Jumat (20/3/2020). Biaya ini mengacu kondisi di Amerika Serikat.
Biaya rawat inap untuk COVID-19
Sistem perawatan kesehatan di Amerika Serikat terfragmentasi. Sehingga tergantung pada jenis asuransi apa yang dimiliki, apa manfaat paket asuransi Anda, dan berapa banyak yang dapat dikurangkan yang sudah Anda bayar.
Analisis dari Kaiser Family Foundation memperkirakan bahwa biaya rata-rata perawatan COVID-19 untuk seseorang dengan asuransi kelas pekerja — dan tanpa komplikasi — adalah sekitar $ 9.763 (Rp 158 juta).
Pasien yang perawatannya mengalami komplikasi, tagihannya sekitar dua kali lipat yaitu $ 20.292 (Rp 330 juta).
Berapa banyak yang harus dibayar?
Pada umumnya, asuransi kesehatan swasta akan mencakup sebagian besar layanan yang diperlukan untuk mengobati komplikasi virus corona.
Baca Juga: Foto Saf Salat Jumat Berjarak 1 Meter karena Virus Corona di Sukoharjo
Lebih dari 80% orang dengan asuransi kesehatan kelas pekerja dapat mendapatkan klaim tahunan. Rata-rata untuk satu orang dalam kategori itu sebesar $ 1,655 (Rp 27 juta).
Menurut Health Pocket, untuk program asuransi individu, biayanya seringkali lebih tinggi. Pengurangan rata-rata untuk asuransi individu pada tahun 2019 adalah $ 5.861 (Rp 95 juta).
Medicare dan Medicaid -program asuransi yang didanai pemerintah- kemungkinan juga akan melayanani perawatan virus corona. Tetapi perincian tentang besarnya deductibles (untuk Medicare) dan potensi co-pays tergantung pada program yang dipilih dan negara bagian tempat Anda berada.
Bagaimana jika pasien COVID-19 tidak diasuransikan?
Beberapa rumah sakit menawarkan program perawatan secara amal dan beberapa negara bagian bergerak untuk membantu penduduk membayar biaya COVID-19 dengan syarat tertentu.
Beberapa negara bagian, termasuk Maryland, Massachusetts, Nevada, New York, Rhode Island dan Washington, telah menciptakan "pendaftaran khusus" untuk memungkinkan lebih banyak orang mendaftar asuransi pada pertengahan tahun.
Berita Terkait
-
Perangi Virus Corona, Klub Brasil Buka Stadion untuk Rawat Pasien COVID-19
-
Foto Saf Salat Jumat Berjarak 1 Meter karena Virus Corona di Sukoharjo
-
Tanpa Intervensi, Penularan Covid-19 di Indonesia Tembus 71.000 di April
-
Fatwa Salat Jumat, MUI Pandeglang: Jika Ada Indikasi Covid, Salat di Rumah
-
Indonesia Baru Mau Mulai, Ini 4 Negara yang Tes Corona secara Drive-thru
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga