Suara.com - Imbas dari minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) di tengah pandemi virus corona Covid-19, petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pasewang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menggalang donasi.
Informasi tersebut kekinian viral di media sosial dan mengundang keprihatinan warganet. Salah satunya dibagikan oleh pemilik akun @non_tary lewat utasnya, belum lama ini.
Akun tersebut membagikan video pendek yang menggambarkan sejumlah petugas medis memakai mantel plastik dalam ruang perawatan. Video itu lantas dibubuhi tulisan berbunyi: "Kami butuh APD pak @jokowi, Bukan pujian".
Sementara dalam cuitan selanjutnya, terlihat bidikan layar pesan berantai dari WhatsApp Group tentang aksi petugas medis RSUD Lanto Dg. Pasewang yang menggalang donasi untuk ketersediaan alat medis.
Berikut cuplikan isi pesan tersebut.
"Assalamualaikum wr. wb. Sehubungan dengan kondisi tanggap darurat wabah Covid-19 dan daruratnya APD (Alat Pelindung Diri) di RSUD Lanto Dg. Pasewang Kab. Jeneponto, kami membuka open donasi berupa masker bedah, masker N95, surgical cap, hand rub, hand sanitizer, alkohol 70% maupun dana, Penggalangan bantuan dapa disalurkan ke Sekretaruat tanggap Covid019 RSUD Kab, Jeneponto (Kontak tertera)".
Staf medis di rumah sakit tersebut mengaku telah berusaha untuk mendapatkanAPD dan perlengkapan lain, namun kesulitan lantaran tidak tersedia di pasaran.
"Kami bukanya tidak berusaha untuk nyari, tapi emang kosong," tulis @non_tary.
Kontan saja, aksi penggalanangan donasi tersebut mendapat respons warganet. Tak sedikit dari mereka mengaku bersedih dengan kondisi di RSUD Pasewang.
Baca Juga: Dampak Kinerja ASN Terhadap Runtuhnya Birokrasi Pemerintah di Indonesia
"Gue sedih lihat anda Bu. Menetes air mata. Semangat terus. Semoga Allah membalasa amal anda," kata @jacktherock.
"Ya Allah (emoji bersedih), semoga dilindungi Allah SWT. Tetap semangat & terima kasih yang teman-teman," timpal @Luvita_julies.
Direspons Dinas Kesehatan Setempat
Selang beberapa jam setelah curhatannya viral, akun @non_tary mengabarkan bila Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto telah memberikan bantuan sejumlah pakaian hamzat.
Namun, pihaknya mengaku masih membutuhkan APD lainnya guna menunjang perawatan pasien. Sebab, persediaan alat medis masih langka di sana.
"Alhamdulillah kami sudah dapat bantuan baju hazmat dari Dinas Kabupaten, tapi masih butuh APD yang lain. Karena sudah sangat langka," tulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!