Suara.com - Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir membuat beberapa cuitan untuk menyadarkan orang-orang yang sesumbar tidak takut kepada virus corona baru (COVID-19).
Dalam cuitan yang dibuat pada Minggu (22/3/2020), Gus Nadir tidak setuju dengan pernyataan “Kami tidak takut pada Corona. Kami hanya takut pada Tuhan”.
Ia melawan pernyataan itu dengan berkata, "Saya & keluarga takut kena Corona sehingga tak lagi sempat beribadah padaMu & tak bisa lagi bermanfaat untuk sesama, padahal dosa kami menumpuk —tak tahu surga atau neraka yang menunggu?"
Tak hanya itu saja, Gus Nadir juga menjawab pertanyaan, "Di daerah kami belum masuk zona merah, gak ada yang kena Corona, kenapa shalat Jumat ditiadakan?"
Ia meminta orang-orang dengan pertanyaan seperti itu mengubah pemikirannya.
"Selama belum ada test massal yang hasilnya terbukti kampung Anda aman, maka semua orang dianggap berpotensi membawa virus corona meski terlihat sehat," ucap Gus Nadir.
Banyak orang juga mempertanyakan mengapa masjid ditutup sementara mall, warung atau toko tetap buka.
Menurut Gus Nadir, "Masjid ditutup, kita masih bisa ibadah di rumah. Jumatan diganti zuhur itu ada tuntunan syar’i-nya. Tapi kalau mall/warung ditutup, apa opsi lain untuk memenuhi kebutuhan primer sehari-hari?"
Ia menjelaskan bahwa orang yang menderita virus corona itu tidak dapat mati seketika.
Baca Juga: Pasien Positif Corona RI Terus Melonjak Jadi 514 Orang
"Ada proses inkubasi 14 hari. Kamu mungkin ketularannya di Masjid, terus dirawat di RS, dan matinya di kasur. Ini bukan jihad lho!” ujarnya.
Gus Nadir juga memiliki jawaban jika ada yang bertanya "Bukannya mati itu sudah ketentuan Allah. Kita semua pasti mati. Kenapa takut Corona?"
Jawab Gus Nadir, "Mati sudah pasti. Tapi penyebab & caranya kita gak tahu. Kalau kena Corona, kamu malah berpotensi mati dan menulari keluarga & kawanmu untuk mati juga. Mau?"
Ia juga tidak membenarkan bahwa solusi menghadapi corona adalah dengan penegakan khilafah.
Gus Nadir menjelaskan, "Jaman Khalifah Umar ada wabah Amawas yang bermula dari Palestina terus ke Syam & menyebar ke area lain. Sekitar 30 ribu orang wafat termasuk sejumlah nama besar Sahabat Nabi Saw. Jadi, memang solusinya bukan khilafah".
Unggahan tersebut mendapatkan banyak respon dari warganet. Hanya dalam waktu delapan jam sejak diunggah, cuitannya telah memperoleh 7.400 retweet dan 14 ribu likes dari warganet.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! 29 Orang di Indonesia Sembuh dari Virus Corona
-
Darurat Corona, Raffi Ahmad Kucurkan Bantuan untuk Dokter dan Perawat
-
Wabah Corona, Ujian Nasional SMA di Jawa Timur Mundur Jadi 6 April 2020
-
Update Virus Corona Indonesia, 48 Orang Meninggal
-
Sosok Sutopo Dirindukan saat Corona Melanda, Warganet: Humas Sejati!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun